Hidayatullah.com — Dipimpin politisi sayap kanan Denmark, sebuah kelompok anti-Muslim garis keras telah membakar salinan Al-Quran di daerah yang mayoritas Muslim di Swedia, TRT World melansir pada Ahad (17/04/2022).
Rasmus Paludan, memimpin kelompoknya dan dengan kawalan polisi, membakar Al-Qur’an di sebuah ruang publik terbuka di Linkoping selatan pada Kamis. Ratusan orang yang turun ke jalan untuk memprotes Paludan, tidak menghentikannya untuk membakar kitab suci umat Islam itu.
Sekitar 200 orang telah berkumpul di ruang terbuka itu untuk memprotes aksi kelompok anti-Muslim itu. Mereka mendesak polisi untuk tidak membiarkan pemimpin rasis melakukan aksinya.
Namun, polisi mengabaikan permintaan mereka. Hal ini menyebabkan demo berakhir ricuh. Para demonstran menutup jalan dan melempari polisi dengan batu.
Dilarang masuk Swedia karena Bakar al-Quran
Tindakan anti-Muslim serupa telah dilakukan sebelumnya oleh kelompok rasis sayap kanan Denmark.
Pada tahun 2019, Paludan juga membakar Al-Qur’an. Ia membungkus kitab suci umat Islam dengan daging asap dan melemparkannya ke udara.
Pada September 2020, Paludan dilarang masuk ke Swedia selama dua tahun.
Kemudian pada bulan Oktober, ia dicegah memasuki Jerman untuk beberapa waktu setelah politisi penista Islam itu mengumumkan rencana untuk mengadakan demonstrasi provokatif di Berlin.
Sentimen anti-Muslim di Swedia
Politisi kelahiran Turki Mikail Yuksel, yang mendirikan Party of Different Colors di Swedia, mengatakan provokasi “Islamofobia” dari politisi anti-Muslim rasis di bawah perlindungan polisi terus berlanjut di kota-kota di seluruh Swedia.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Yuksel mengatakan Paludan secara khusus memilih lingkungan yang padat penduduk Muslim dan tempat-tempat dekat masjid untuk provokasi.
“Di Swedia, yang membela hak asasi manusia, kebebasan beragama dan hati nurani dengan nada tertinggi, Quran dibakar di lingkungan Muslim di bawah perlindungan polisi.”
Dia menambahkan bahwa polisi juga menyerukan umat Islam untuk menggunakan akal sehat karena kitab suci mereka dibakar tepat di depan mata mereka.*