Hidayatullah.com—Partai bentukan Salafi Mesir, An-Nur, menolak jabatan menteri lingkungan hidup yang diberikan oleh pemerintahan Presiden Mursy di bawah Perdana Menteri Hisham Qandil.
Al Mishry Al Yaum (1/8/2012) melaporkan, sumber pimpinan An-Nur yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa perdana menteri menelepon seorang anggota partai bernama Khalid Alamuddin pada hari Rabu kemarin, untuk menawari jabatan menteri lingkungan hidup. Partai An-Nur menolak jabatan itu dan menilainya sebagai penghinaan.
Sumber itu mengatakan, An-Nur akan menggelar konferensi pers pada hari Jumat, untuk mengumumkan boikot atas pemerintahan Mesir yang baru.
Mursy sebelumnya pernah menjanjikan tiga posisi menteri di dalam kabinet yang baru, ditambah jabatan wakil presiden, kata sumber itu. Namun, semua janji-janji itu menguap saat Qandil ditunjuk sebagai perdana menteri.
Sementara itu pimpinan An-Nur Yunis Makhyun mengatakan, pihaknya menarik diri dari pemerintahan yang baru dibentuk.
Menurut Makhyun, baik pemerintah maupun Al Ikhwan Al Musliun tidak ada yang mengajak partainya berdialog saat memilih calon menteri.
Makhyun mengaku, partainya memiliki banyak kandidat yang memenuhi syarat.
Meskipun demikian, Makhyun menegaskan bahwa partainya tidak marah dengan formasi kabinet yang baru, dan berharap pemerintahan Mesir pertama pascaera Husni Mubarak ini akan sukses.*