Hidayatullah.com — Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menegaskan kembali janjinya yang akan mengembalikan satu juta pengungsi Suriah ke negara mereka secara sukarela. Kehadiran pengungsi di Turki terus menjadi bahan perdebatan sosial dan politik yang kontroversial.
“Sejak dimulainya operasi lintas batas kami di Suriah [pada tahun 2016], sekitar 526.000 sukarelawan telah kembali ke zona aman yang kami tetapkan,” ujar Erdogan di depan Parlemen Turki, lansir Middle East Monitor (03/10/2022).
“Zona aman” yang dia maksud adalah wilayah yang direbut oleh militer Turki dan kelompok oposisi sekutunya di Suriah utara selama enam tahun terakhir, di mana Ankara telah membangun perumahan, infrastruktur lokal, dan fasilitas medis dan pendidikan.
Selama beberapa tahun terakhir, ketidakpuasan telah tumbuh di sebagian besar masyarakat Turki seputar masalah pengungsi, terutama mereka yang berasal dari Suriah yang berjumlah sekitar 3,7 juta di dalam negeri.
Pasca ketegangan komunal dan insiden bentrokan antara warga Turki dan pengungsi Suriah pada tahun ini, ketidakpuasan itu semakin meningkat.
Sehingga isu keberadaan pengungsi menjadi faktor penting untuk ditangani oleh partai atau kandidat manapun yang mencalonkan diri dalam pemilu Turki pada 2023.
Dalam upaya untuk mencegah kemajuan partai-partai oposisi yang telah menjamin mereka akan mendeportasi semua pengungsi tanpa batas waktu jika mereka terpilih untuk berkuasa, Erdogan telah berjanji untuk menyelesaikan masalah ini dan mendorong pemulangan sukarela setidaknya satu juta pengungsi Suriah kembali ke negara mereka, terutama ke zona aman di utara.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kekhawatiran di antara pengungsi dan aktivis hak asasi manusia telah berkembang baru-baru ini, setelah laporan muncul awal tahun ini yang menyatakan bahwa pihak berwenang Turki telah secara paksa mendeportasi ratusan ribu pengungsi Suriah ke Suriah selama bertahun-tahun.*