Hidayatullah.com– Polisi di India menyalahkan tikus-tikus atas musnahnya hampir 200 kg ganja sitaan yang disimpan di kantor polisi.
“Tikus adalah hewan kecil dan mereka tidak takut kepada polisi. Sulit untuk melindungi narkoba itu darinmereka,” demikian dikatakan di pengadilan di negara bagian Uttar Pradesh.
Pengadilan meminta pihak kepolisian untuk mendatangkan bukti dalam kasus perdagangan narkoba, lansir BBC Kamis (24/11/2022).
Hakim Sanjay Chaudhary mengatakan bahwa ketika pengadilan meminta polisi untuk menunjukkan narkoba yang disita sebagai bukti, diberitahukan bahwa 195 kg ganja telah “dimusnahkan” oleh tikus.
Dalam kasus lain yang melibatkan 386 kg ganja alias kanabis, polisi mengatakan “sebagian” ganja yang mereka sita “dimakan oleh tikus”.
Hakim Chaudhary mengatakan sekitar 700 kg mariyuana yang disita polisi tergeletak di kantor polisi di distrik Mathura dan “semuanya berisiko mengundang serangan tikus”.
Dia mengatakan polisi tidak memiliki keahlian untuk menanggulangi hama tikus sebab hewan itu “terlalu kecil”. Satu-satunya cara untuk melindungi ganja sitaan itu dari hama seperti “tikus yang tidak kenal takut itu” adalah dengan melelangnya ke laboratorium penelitian dan perusahaan farmasi, kata hakim.
Seorang perwira senior kepolisian di Mathura, MP Singh, mengatakan kepada para reporter bahwa sebagian ganja yang disimpan di tempat tugasnya rusak disebabkan hujan deras dan bukan dirusak tikus.
Pada 2018 di Argentina, delapan anggota kepolisian dipecat karena menyalahkan tikus atas menghilangnya setengah ton ganja yang disimpan di dalam gudang di kantor kepolisian.
Kala itu, para pakar menampik dalih para polisi tersebut dengan mengatakan bahwa tikus-tikus tidak mungkin keliru mengira ganja sebagai makanan. Kalaupun tikus-tikus memakan setengah ton daun ganja, pasti banyak ditemukan bangkai hewan pengerat itu berserakan di gudang.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2019 menemukan bahwa ketika tikus laboratorium diberi adonan yang dicampur ganja, mereka “cenderung menjadi kurang aktif dan suhu tubuhnya juga menurun”.
Pada 2017 di negara bagian Bihar di timur India, polisi menyalahkan tikus karena mengonsumsi ribuan liter alkohol sitaan, setahun setelah negara melarang penjualan dan konsumsi alkohol.
Pada tahun 2018, teknisi yang datang untuk memperbaiki mesin ATM yang tidak berfungsi di negara bagian Assam menemukan bahwa uang kertas senilai lebih dari 1,2 juta rupee ($14.691) telah dicabik-cabik – dan tersangkanya adalah kawanan tikus.*