Hidayatullah.com–Serangan itu terjadi Selasa (21/12) kemarin, di sebuah kamp tentara Amerika. Setidaknya, 22 tentara dikabarkan tewas. Juru Bicara Militer AS di Iraq, Brian Lucas Pihak, menyatakan, 22 orang yang tewas itu, termasuk 14 serdadu AS, empat sipil AS, empat anggota pasukan keamanan Iraq dan mengakibatkan 72 orang lainnya luka-luka.
Semula, pihak Pentagon dan para pemimpin militer AS di Iraq tidak berterus terang tentang korban-korban di pihaknya. Mosul yang terletak 370 km di utara Baghdad semula menjadi kisah keberhasilan pasukan AS karena berhasil dikendalikan. Namun, belakangan ini serangan-serangan mujahidin Iraq justru semakin gencar dengan sasaran-sasarannya tentara AS dan tentara nasional Iraq bentukan AS.
Pada saat yang sama, pangkalan militer AS di kota Baqubah dan Huwaijah juga menjadi sasaran serangan yang mengakibatkan tewas dan cederanya sejumlah tentara AS. Sementara itu, sejumlah tentara AS dilaporkan luka-luka akibat ledakan bom di sebuah wilayah di dekat kota Fallujah, barat Baghdad. Ledakan itu juga merusak sebuah mobil militer AS jenis Hummer.
Panik
Akibat peristiwa ini, tak urung pasukan AS menjadi panik. Setelah kejadian tersebut, pihak AS langsung menyegel seluruh distrik di kota Mosul, Rabu kemarin. Jembatan-jembatan di blokade dan rumah-rumah disisir untuk mencari tersangka pelaku serangan ke markas militer AS yang menewaskan 22 orang tersebut.
Gubernur Mosul dalam sebuah tayangan televisi memberikan perintah yang melarang penggunaan lima jembatan yang melintasi Sungai Tigris. Barang siapa yang melanggarnya akan ditembak mati.
Pendududuk Mosul melaporkan, kota ketika terbesar di Iraq itu terlihat seperti kota hantu. Tak ada seorang pun berani beredar di jalanan.
“Para pelajar pergi ke sekolah, tapi diberitahu agar pulang. Orang-orang pergi ke toko, melihat tentara Amerika di jalanan, dan kemudian pulang lagi,” kata Ahmad (25) seorang penjual mobil Mosul.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Tempat ini ditutup,” kata penduduk lain sambil menambahkan bahwa mesjid-mesjid dan pasar terlihat kosong, demikian Reuters.
Mosul dalam sebulan terakhir menjadi ajang para pejuang Iraq memburu tentara AS. Sudah sekitar 80 jenazah di temukan di berbagai lokasi di kota itu dan sekitarnya. Korban kebanyakan anggota-anggota keamanan Iraq yang dibentuk AS.
Berdasarkan data resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan AS (Pentagon), sejak invasi AS ke Iraq hingga kini, tercatat 1.310 tentara AS tewas di Iraq. (rtr/ap/irib/afp)