Hidayatullah.com–Di Rusia, hari Selasa (6/1/2015) umat Kristen Orthodoks berbondong-bondong pergi ke gereja untuk merayakan malam Natal, kelahiran Yesus. Demikian pula di Suriah dan Palestina.
Sebagian penganut Kristen meyakini 6 Januari adalah awal tahun baru (Masehi) yang ditandai oleh kelahiran Yesus berdasarkan kalender Julian.
Di Ukraina, orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik di bagian timur wilayah negara itu merayakanNatal jauh dari rumah mereka.
Di Suriah, komunitas orang Armenia membanjiri Gereja St. Sarkis di kota Damaskus Lama untuk merayakan Natal di tengah-tengah perang sipil yang telah berlangsung selama 4 tahun ini.
Hampir setengah dari populasi Suriah kehilangan tempat tinggalnya sejak konflik bersenjata pecah pada 2011.
Tanah Suci di Palestina memiliki tradisi unik di mana Natal dirayakan pada tiga tanggal, yaitu 25 Desember, 6 Januari dan 19 Januari.
Patriark Orthodoks Yunani di Yerusalem (Al-Quds), Theophilos III, tiba di kota Bait Lahim (Betlehem) di Tepi Barat dengan disambut marching band dan rohaniwan gereja menjelang misa tengah malam yang digelar di Gereja Kelahiran (Chuch of Nativity), gereja yang dibangun di lokasi yang diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus.*