Hidayatullah.com–Polisi Istanbul hari Rabu, 11 Juli 2018 menahan pendakwah kontroversial Adnan Oktar bersama para pengikutnya dalam sebuah operasi pemberantasan sindikat kriminal di lima provinsi Turki, tulis Anadolu Agency.
Adnan Oktar yang kini dikenal sebagai ketua sekte menghadapi tuduhan berata, mulai dari serangan seksual hingga spionase.
Oktar, yang juga dikenal publik sebagai ‘Adnan Hoca’ adalah seorang khatib yang sering muncul di televisi. Di luar Turki, Oktar juga dikenal dengan nama Harun Yahya.
Polisi Turki juga melancarkan operasi penangkapan 235 orang lainnya yang diduga terlibat dalam sekte pimpinan Oktar tersebut.
Baca: Polisi Tangkap 16 Orang Terkait Jabhat Al-Nusra di Selatan Turki
Menurut Informasi yang didapat, satuan polisi Istanbul yang menangani kejahatan keuangan, memulai operasi penahanan terhadap para anggota Adnan Oktar terkait dugaan keanggotaan dalam sindikat kriminal tersebut.
Sekte yang dipimpinnya, dituduh terlibat dalam kegiatan-kegiatan kriminal seperti mendirikan organisasi dengan niat jahat, pelecehan seksual anak, hubungan seksual dengan anak di bawah umur, penculikan, penahanan anak di bawah umur, pelanggaran hukum prosedur perpajakan, dan pelanggaran undang-undang anti teror.
Polisi membekuk Oktar di vilanya di Cengelkoy, Istanbul. Oktar lalu dibawa ke rumah sakit untuk menjalani tes kesehatan.
Hingga kini sebanyak 72 tersangka telah ditahan dalam operasi yang digelar untuk pemberantasan sindikat itu di lima kota, tulis Anadolu.
Oktar memiliki sebuah kanal televisi bernama A9, di mana dia juga menjalankan acara yang membahas tentang agama dan isu-isu sosial lainnya.
Dilansir dari Daily Sabah, Oktar, yang kini berusia 62 tahun, sebelum ini dikenal luas lewat serangkaian buku yang banyak membantah teori evolusi. Dia sempat ditangkap pertama kali pada 1980-an karena mempromosikan teokrasi.
Namun pengadilan mendapatinya mengalami gangguan jiwa, hingga menghabiskan 10 bulan di rumah sakit jiwa. Setelah dibebaskan, popularitasnya menurun meski tetap memiliki reputasi.
Ia mendirikan sebuah yayasan pada 1995 dan mulai menerbitkan buku-buku tentang kreasionisme dengan nama pena Harun Yahya. Ia telah menulis lebih dari 300 buku yang telah diterjemahkan ke dalam 73 bahasa.
Ia menjadi pembawa acara di stasiun TV pada 2011. Namun acara TV anehnya itu menimbulkan kontroversi dan membuatnya menjadi topik bahasan di Internet. Kontroversinya mencuat seiring dengan kegiatannya, seperti penari berpakaian minim yang tampil di antara pidatonya, yang dibumbui dengan referensi agama. Acaranya bahkan sering menerima keluhan yang dilaporkan ke pengawas TV di Turki.
Dikutip Hurriyet Daily News, aparat melancarkan penyergapan pada pagi hari di rumahnya di Çengelköy, di sisi Asia di Istanbul, Turki, dan menahan para pengawalnya. Meski ada perlawanan dari pihak pengawal Harun Yahya, tapi dan anggota sektenya berhasil dilumpuhkan. Pasukan keamanan menyita sebuah senjata, rompi antipeluru, dan kendaraan lapis baja di kediamannya.
Ali Erbas, Kepala Urusan Agama Diyanet Turki awal tahun ini sempat mengatakan Adnan Oktar “kemungkinan kehilangan keseimbangan mental”.*/Nashirul Haq AR