Hidayatullah.com–Kalimat itu disampaikan Ya’qub Sulaiman, Ketua Yayasan Salam di Jabaliya, Gaza. Yayasan ini mitra Sahabat Al-Aqsha dalam menunaikan amanah TK Bintang Al-Quran.
Ya’qub mengaku kagum pada keikhlasan dan kecintaan rakyat Indonesia kepada Palestina dan Masjidil Aqsha. Pria 42 tahun ini meyakini, keikhlasan rakyat Indonesia mengundah berkah. Jumlah sumbangan yang tidak besar dibandingkan yang dari negara-negara lain, dirasa berlipatganda manfaatnya karena keikhlasan rakyat Indonesia.
Yayasan yang dipimpinnya merupakan salah satu dari sekitar 600-an lembaga kemanusiaan lokal dan internasional yang beroperasi di Jalur Gaza.
Menurut seorang tokoh masyarakat Gaza, tidak semua organisasi itu berfungsi baik. Mungkin salah urus, mungkin tidak mampu mengemban amanah.
“Tidak sedikit organisasi kemanusiaan dari luar Palestina yang kecewa pada cara kerja mereka,” kata tokoh yang tak mau disebut namanya ini.
Yayasan Salam yang dipimpin Ya’qub Sulaiman termasuk salah satu yang banyak dipercaya oleh berbagai donor mancanegara. Selama bertahun-tahun Salam menjadi mitra IHH Eropa, sebuah lembaga kemanusiaan yang didirikan oleh para muhajirin Turki di Jerman.
“Sampai bulan Nopember silam, setiap bulan selama bertahun-tahun kami menunaikan amanah dari IHH Eropa, sekurang-kurangnya 100 ribu Euro per bulan,” jelas Ya’qub sambil menunjukkan dokumen-dokumen amanah dan penyalurannya.
Dana yang cukup besar itu, disalurkan kepada keluarga-keluarga yatim, faqir, miskin terutama di kawasan Jabaliya, yang berpenduduk sekitar 70 ribu orang.
Beberapa minggu sebelum kedatangan Tim Sahabat Al-Aqsha (SA2Gaza), Yayasan Salam membagikan kambing piaraan kepada 60 keluarga faqir miskin di Jabaliya, senilai lebih dari 100 ribu Euro.
Hampir setahun terakhir ini, Salam menunaikan amanah dari Sahabat Al-Aqsha dan Al-Sarraa Foundation (didirikan di Damaskus) untuk menyelenggarakan TK Bintang Al-Quran.
Jumlah murid yang tadinya mendaftar 210 orang. Namun, menurut Rajaa’ Al-Hirtsani, melalui seleksi berdasarkan keperluan faqir dan miskin yang paling mendesak, maka murid taman kanak-kanak itu dibatasi menjadi hanya 150 orang.*/Sahabatalaqsha.com
Foto: Ya’qub Sulaiman, Ketua Yayasan Salam, Gaza. Foto: Sahabat Al-Aqsha