isebutkan, pekan lalu pihaknya menerima laporan dari M Cholil Bari Djambek, salah seorang perantauan Minang di Jakarta, bahwa aksi misionaris dengan tujuan mengkristenkan warga Minang yang nota bene beragama Islam sudah semakin menjadi-jadi.
Menurut laporan itu, sebuah kelompok yang berdiri pada 1997 telah berhasil mengkristenkan seribu warga Minang di seluruh Indonesia dan Malaysia.
Kelompok misionaris yang juga memiliki majalah, stasiun televisi dan radio, serta Alquran berbahasa Minang itu, menurut Masfar Rasyid, dilaporkan berkedudukan di Philipina dengan jaringan yang tersebar di Indonesia dan Malaysia.
“Kelompok misionaris ini menilai program mereka berjalan lamban karena hanya mampu mengkristenkan seribu orang dalam lima tahun. Karenanya, menurut informasi yang kita terima, mereka pun kini bahkan sudah masuk ke Sumbar agar program kristenisasi itu bisa berjalan lebih cepat,” ujarnya.
Masfar sendiri mengaku telah menyebarluaskan informasi tersebut kepada sejumlah organisasi Islam di daerah itu dan mengingatkan agar kewaspadaan terus ditingkatkan.
Tentang keberadaan kelompok itu di Sumbar, Masfar mengatakan bisa merasakannya. Namun demikian, ia mengaku sulit menyimpulkan atau membuktikan keberadaannya.
“Kita telah mencoba menelusuri ke berbagai pihak di sini. Kristen itu sendiri memiliki banyak sekte, di mana setiap kita tanya mereka selalu mengelak dan satu sekte akan menunjuk sekte lain sebagai kelompok misionaris itu, dan bukan mereka,” jelasnya.
Tentang upaya-upaya yang akan dilakukan guna menghambat kegiatan kristenisasi tersebut, Masfar mengatakan, pihaknya terus menggalang kekuatan dan kebersamaan dengan organisasi-organisasi Islam yang ada.
“Tujuan utama kita adalah untuk bersama-sama mengingatkan umat bahwa saat ini tengah berkeliaran kelompok-kelompok misionaris, yang dengan iming-iming materi akan membujuk dan merayu umat agar mengikuti ajaran mereka,” katanya.
Menurut dia, jurus yang paling jitu untuk menghambat aksi misionaris hanya dengan membentengi umat dengan akidah yang terus diperkuat. “Jika akidah dan keimanan kuat, insya’Allah mereka tidak akan berhasil membujuk umat agar berpindah agama,” kata Masfar Rasyid. (Antara/pra)
Sumber: Republika (Kamis, 26/9/02)