Perebutan kursi ketua tanfidiyah itu melibatkan 260 peserta dari 41 pengurus cabang yang ada di Jawa Timur. “Kita berharap siapapun yang terpilih harus membangun jam’iyah ini menjadi sejahtera dan damai. Dan yang tidak terpilih harus legawa dan jangan ngricuki,” kata Hasyim Muzadi.
Sampai berita ini diturunkan Ali Maschan diperkirakan memiki pendukung lebih banyak dari cabang-cabang. Sedangkan Nuruddin mendapatkan dukungan dari cabang-cabang di Madura.
Menurut Ali Maschan upaya membesarkan NU dan menjadikan warga NU sejahtera bukanlah hal yang ringan. “Itu sebuah amanat yang cukup berat. Meski demikian secara pribadi, saya siap untuk memegang amanat itu,” kata Ali Maschan. Dan visi NU kedepan menurut Ali adalah mengoptimalkan SDM warga NU dengan meningkatkan realitas perekonomian rakyat. Misalnya, NU ke depan harus mempunyai ritel dan pabrik-pabrik komsumtif seperti pabrik sabun, bedak, softex dan lain-lain. Sementara Nuruddin A Rahman lebih mementingkan perlunya komunikasi intensif dengan warga NU. Implementasi komunikasi intensif itu adalah NU perlu mempunyai jaringan radio di daerah-daerah seperti RRI.
Lepas dari berbagai persoalan yang perlu untuk ditingkatkan direalisasikan itu. Tugas pemimpin NU adalah menyelaraskan pola pemikiran warganya agar tidak tumpang tindih menjalankan tugas jam’iyah dengan politik. Karena politik NU, kata Hasyim Muzadi, adalah politik kebangsaan bukan politik kekuasaan. (amz)