Setidaknya dalam dua hari ini, di Surabaya beredar isu SMS (Short Message Service) . Bunyi isinya begini “Mega dan PDI-P meminta TV7 menghentikan siaran langsung TV A Jjazeerah. Awas antek-antek AS sedang di sekeliling kita”, begitu bunyinya. Tak jelas, dari mana sumber SMS tersebut. Yang jelas, pesan pendek ini terus beredar secara berantai. Beredarnya isu tersebut langsung dibantah oleh Humas TV7 Uni Lubis. Kepada koran Republika di Jakarta Selasa (25/3) Uni membantah adanya tekanan. “Sejauh ini tidak ada tekanan untuk menghentikan relay dan semoga tidak akan pernah ada,” kata Uni Z Lubis Senin lalu, situs televisi Al Jazeera yang berbasis di Doha, Qatar dikabarkan diserang hacker. Penyerangan situs yang baru menyediakan layanan bahasa Inggris itu diduga ada hubungannya dengan penayangan gambar tawanan perang asal Amerika Serikat (AS). Situs Al Jazeera, melalui situsnya Senin lalu menampilkan gambar pasukan AS yang tewas di Irak. Menurut Ayman Arrashid, sistem administrator internet di Horizon Media dan Informasi Service yang menjadi tempat hosting situs ini diserang sejak Selasa pagi waktu Qatar. Hingga hari ini, Al Jazeerah masih menjadi sumber pilihan alternatif masyarakat. Sebelumnya. masyakat hanya disajikan berita-bita bersumber dari Amerika Serikat (AS) yang kerap dikutip banyak stasiun televisi Indonesia. Khususnya MetroTV. (cha)
Isu Mega Tekan TV7 Beredar di Surabaya
Ikuti Kami
Terpopuler
Terbaru
- Satpol PP Intensifkan Patroli Hotel di Surabaya Usai Kasus Prostitusi Anak Terungkap
- Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM sampai Tahun 2026
- Lebih dari 500.000 Warga Gaza Kehilangan Tempat Tinggal
- PM India Menggunakan Isu Agama dalam Pemilu
- Cemilan Keripik Pedas Merenggut Nyawa Remaja AS
- Anti-Zionis, Sejarawan ‘Israel’ Ilan Pappe Diinterogasi Berjam-jam di Bandara
- Liga Arab Minta Pasukan Perdamaian PBB Ditempatkan di Palestina
- Gerombolan Pendukung Zionis Keroyok Chef Terkenal Italia karena Ungkap Kekejaman ‘Israel’
- Pemerintah akan Perluas Kewenangan Penetapan Kehalalan Produk
- Inggris akan Larang Pendidikan Seks dan Identitas Gender untuk Anak di Bawah 9 Tahun