Coca-Cola, Budweiser, Marlboro dan kartu kredit American Express diboikot di sejumlah restoran di Jerman. Hal ini sebagai bentuk protes terhadap penyerangan AS terhadap Irak. Serangan yang dilakukan As ke Irak ternyata tak hanya menuai protes aksi unjuk rasa secara fisik. Di Jerman, sejumlah restoran menolak menjual barang-barang produksi AS. Aksi simbolik ini merupakan penolakan yang dilakukan oleh rakyat Jerman terhadap serangan AS. “Maaf, Coca-Cola tidak bisa disajikan sampai adanya perkembangan politik yang menguntungkan,” begitu ucapan para pelayan restoran di Jerman saat diminta menyediakan minuman asal negeri Paman Sam itu seperti dikutip Reuters, Selasa (25/03/2004). Aksi boikot ini merupakan bagian dari gerakan dunia melawan penyerangan AS terhadap Irak. Sebuah web site (www.consumers-against-war.de) juga telah dibuat untuk melakukan pemboikotan terhadap 27 perusahaan Amerika dari Microsoft hingga Kodak. Tak hanya di Jakarta,para demonstran di Paris juga sempat terlibat bentrokan saat menggelar aksi unjuk rasa di restoran cepat saji McDonald’s. Mereka menyerukan agar produk Amerika itu di boikot. Bahkan di Basel, Swiss, sekitar 50 mahasiswa memblokir pintu masuk restoran McDonald’s dan melarang para konsumen untuk masuk. Gerakan anti warga Amerika juga terjadi di berbagai provinsi di Rusia. Mereka menunjukkan sikap tidak senang terhadap warga Amerika yang berada disana. Dan yang lebih parah, sebuah perusahaan manufaktur sepeda, Riese und Mueller GmbH membatalkan seluruh perjanjian dagangnya dengan perusahaan asal Amerika. “Orang Amerika hanya memberikan perhatian pada uang. Kami ingin membuat sebuah pernyataan yang menentang perang ini dan meminta mereka memperingatkan pemerintahannya terhadap apa yang mereka lakukan,” kata direktur Riese und Mueller GmbH, Heiko Mueller kepada Reuters. (detik.com)