Hidayatullah.com–Duta Besar (Dubes) AS Ralph L. Boys membantah, bahwa bantuan-bantuan pemerintah AS ke sejumlah pesantren di Indonesia, digunakan untuk kegiatan terorisme. Dana-dana bantuan pemerintah AS itu, katanya, dimaksudkan untuk membantu kegiatan pendidikan di Indonesia. Boys mengungkapkan pernyataan itu usai menjadi pembicara dalam seminar internasional bertajuk Dialog Inter Kultur Peradaban di Universitas Islam Negeri (UIN), Ciputat, Jakarta, Kamis (9/10). Dana yang diberikan kepada pesantren itu, tidak berkaitan secara tidak langsung dengan terorisme. Dana itu untuk meningkatan kehidupan sosial masyarakat di Indonesia, tukas Boys. Bantuan dana untuk pesantren-pesantren itu, aku Dubes AS itu, memang membuat banyak spekulasi. Tetapi dana itu dimaksudkan untuk membantu pendidikan Indonesia, cetusnya tidak jelas. Nuansa Politis Beberapa saat lalu, sejumlah tokoh Islam meminta masyakarat mewaspadai bantuan dari sejumlah negara asing ke beberapa lembaga pendidikan di Indonesia dengan alasan untuk meredam radikalisme. Wakil Ketu DPR RI AM Fatwam mengatakan bantuan semacam itu sangat perlu bernuansa politis. Seperti telah diberitakan, Sabtu (4/10/03) lalu, Australia mengatakan pihaknya sedang meninjau kembali bantuannya kepada sekolah Indonesia. Selain Australia, sejumlah negara seperti ASs dan Inggris kini tengah mengucurkan ratusan juta dolar ke beberapa lembaga pesantren guka mengekang pengaruh apa yang sebut AS sebagai muslim garis keras dalam sistim pendidikan di Indonesia. Salah satu koran Autralia, Weekend Australian mengatakan, Washington merencanakan untuk mengeluarkan sebanyak 250 juta dolar Australia (170 juta dolar AS). Sedang Australia sedang menyiapkan 12 juta dolar per tahun yang disumbangkannya kepada sekolah Indonesia. Selain melalui pesantren, negara asing juga melibatkan dan mendanai kelompok-kelompok Islam yang selama ini berkedok ‘Islam moderat’. Meski kebanyakan pendanaan dari negara Aran digunakan untuk membangun pesantren dan dakwah, AS kerap menuduh negara Timur Tengah sebagai penyumbang utama pendanaan terorisme. Sebaliknya, bantuannya ke beberapa lembaga pendidikan dan pesantren tak pernah mau dikait-kaitkan dengan terorisme. (afp/ant/swara/cha)
Raplh Boys Bantah Bantuan AS Akan Digunakan Teror
Ikuti Kami
Terpopuler
Terbaru
- Detik-detik Baku Tembak Dua Pejuang Palestina dengan ‘Israel’, Tak Berhenti Hingga Syahid
- Angka Kejahatan Turun Tapi Kecemasan Warga Seoul Meningkat
- Spanyol Tak akan Izinkan Kapal ‘Pengangkut Senjata’ Israel Berlabuh di Pelabuhannya
- Pertama Kali, Muslim Ini Ditunjuk Jadi Walikota Brighton & Hove
- Hukum Berquran menurut Para Ulama
- Kapal Tanker Dihantam Misil Houthi Yaman di Selat Bab Al-Mandeb
- Tarik Minat Pemuda Militer Jepang Pasang Internet Starlink untuk Taruna Laut
- Turis Asing Jadi Target Penembakan Saat Berwisata di Bamiyan Afghanistan
- Inilah Tips Hewan Qurban yang Sehat menurut Pakar Peternakan UGM
- HIV di Bengkulu Meningkat Akibat Seks Bebas dan Seks Sesama Jenis