Hidayatullah.com–Pemerintah Amerika Serikat rencananya akan menarik Kapal induk USS Abraham Lincoln miliknya dari perairan Indonesia pada 4 Februari. Kapal yang selama bencana gempa dan tsunami digunakan menyalurkan bantuan itu akan langsung bertolak ke Amerika Serikat.
Hal tersebut disampaikan Duta Besar Amerika Serika untuk Indonesia Duta Besar A.S. Lynn Pascoe usai berkunjung kapal perang itu bersama Menko Kesra Alwi Shihab dan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto Kamis (03/2) siang.
Kapal induk Amerika Serikat USS Abraham Lincoln meningggalkan perairan Aceh menuju Singapura setelah selama beberapa pekan bertugas membantu operasi penanggulangan bencana tsunami yang menewaskan lebih dari 100.000 orang di Nanggroe Aceh Darussalam. Acara perpisahan berkaitan dengan keberangkatan kapal induk tersebut, dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Komandan pasukan AS untuk Operasi Tsunami Robert Blackman, Dubes AS untuk Indonesia Lynn B Pascoe, dan Menko Kesra Alwi Shihab.
Selesainya tugas kapal induk USS Abraham Lincoln bukan berarti misi kemanusiaan AS berakhir. Masih ada delapan kapal AS lainnya di Aceh.
Menko Kesra Alwi Shihab dan Panglima TNI mengucakpkan rasa terima kasih kepada AS atas bantuan tersebut. Sedangkan Robert Blackman mengatakan, AS bangga dengan apa yang telah dilakukan prajuritnya di Aceh.
Kapal induk USS Abrahan Lincoln menghentikan kegiatan operasional mereka sejak Kamis sore. Namun, kapal USS Essex masih akan tetap berada di Aceh selama beberapa hari ke depan dan memberikan bantuan pengangkutan dengan helikopter seperti yang diberikan USS Abraham Lincoln. Selain itu pada hari Kamis kemarin, juga tiba di perairan Indonesia, kapal rumah sakit milik AL AS, Mercy.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selain Amerika perlahan-lahan meninggalkan Aceh, tentara Australia di Aceh juga dikabarkan segera akan pulang. Berita ini disampaikan oleh Perdana Menteri Australia, John Howard, Kamis, (3/1) kemarin di Radio Australia. Menurut John Howard, yang baru saja mengunjungi Aceh untuk melihat secara langsung kerusakan akibat tsunami, mengatakan, tidak ada alasan bagi tentara Australia untuk terus berada di Aceh jika operasi bantuan dapat dilakukan oleh warga sipil. Ia memperkirakan tentara Australia akan pulang dalam beberapa minggu ini. (ant/rri/cha)