Hidayatullah.com—Cerita ini bermula ketika berita menggegerkan terjadi di Australia. Seorang bocah masih berusia 12 tahun akan menjadi ibu termuda sepanjang sejarah New South Wales Australia. Bocah ini berusia 12, dikabarkan akan segera melahirkan dalam waktu beberapa bulan lagi.
Kasus ini terkuak setelah Menteri Pelayanan Masyarakat Linda Burney mengungkapkan, kasus itu dan menilai tindakan yang dilakukan departemennya tidak memadai, meski ayah bocah itu sudah melapor.
Menurut Sydney Morning Herald, Selasa (16/6), kehamilan itu terjadi setelah sang ibu mengizinkan pacar anaknya tinggal di rumah itu dan tidur seranjang dengan buah hatinya. Ketika sang ayah (sudah bercerai) tahu, ia melapor ke Departemen Pelayanan Masyarakat.
“Namun tidak ada tindakan apa pun oleh lembaga itu,” kata Dawn Fardell, anggota parlemen setempat.
Kata Fardell, si ayah kemudian mengambil anak itu dan merawatnya pada Maret, sedangkan sang ibu dikirim ke rumah sakit jiwa. Beberapa pihak juga membenarkan bahwa perempuan itu mengalami gangguan jiwa yang memungkinkannya membuat keputusan yang salah.
Juru bicara Departemen Pelayanan Masyarakat mengakui pernah mendapat laporan itu, namun karena lebih banyak kasus lain yang membutuhkan perhatian lebih, kasus itu diabaikan.
Linda Burney mengakui, seharusnya ada tindakan lebih serius. “Ini dinamika keluarga yang amat sulit. Tetapi saya bisa pastikan bahwa ketika si ayah melapor, kami masih menangani kasus lain yang lebih penting,” kata Burney.
Saat ini bocah itu dirawat sang ayah yang tinggal dengan pasangannya. Pasangan itu pun bersedia merawat si bayi bila lahir nanti.
Menurut Fardell, si ayah pernah mengungkapkan bahwa pacar anaknya itu memang bermasalah sejak awal. Polisi pun sekarang tidak bisa berbuat apa-apa, karena si bocah tidak mau kasus itu diselidiki. Nah, begitulah sisi lain gaya pendidikan Barat. [smh/sur/hidayatullah.com]