Hidayatullah.com–Pakar ekonomi Sri Edi Swasono mengatakan, sekarang ini era bangkitnya para preman untuk menguasai kekayaan negara. Bahkan ada menteri preman yang berani melanggar keputusan pengadilan.
“Preman yang saya maksud adalah para penyalahguna kekuasaan, sehingga dana APBN bisa mengalir ke lembaga-lembaga illegal. Jadi, saya lihat ada menteri preman,” tegas Sri Edi ketika memberikan sambutan pada acara deklarasi pembentukan KPK-N (Komite Penyelamat Kekayaan Negara) di ruang GBHN, Gedung DPR/MPR, Senin.
Sri Edi mengatakan, bahayanya kalau pemimpinnya lemah, apalagi kalau pemilihannya diwarnai money politics, maka seluruh aset negara akan jatuh ke tangan preman.
Ia mengaku, sesungguhnya Indonesia sekarang ini sudah dikuasai ‘preman’ dan mereka menjual kekayaan alam seenaknya. Mereka tidak menghormati kedaulatan rakyat, negara, dan hukum.
Sri Edi menyebut, pembentukan KPK-N merupakan gerakan moral atau program aksi untuk mengingatkan pemerintah agar tidak tunduk pada kekuatan asing.
“Dulu saat Bung Hatta berusia 26 tahun, berani menyatakan pada penjajah Belanda bahwa lebih baik Indonesia tenggelam di dasar lautan daripada jadi embel-embel bangsa lain,” kata Sri Edi.
Sementara anggota DPD yang jadi penggagas, Marwan Batubara menjelaskan soal alasan pendirian KPK-N. KPK-N merupakan gerakan intelektual warganegara di bidang kebijakan publik yang menyangkut penyelamatan sumberdaya alam dan industri strategis. [persdanet/hidayatullah.com]