Hidayatullah.com–Saat ini masa rehabilitasi dan rekonstruksi yang ditetapkan pemerintah terhadap lokasi gempa Sumatera Barat tengah berlangsung. Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang telah terjun untuk penanganan medis para korban gempa, kini ikut serta membantu peran pemerintah dalam masa rekonstruksi ini.
“Selesai masa tanggap darurat bukan berarti selesai pula tugas kami di Padang. Kami ingin tetap membantu umat yang telah ditimpa musibah ini,” kata Ketua Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad, Rabu siang (4/11) di kantornya.
MER-C, kata Sarbini, mulai melakukan program rekonstruksi bangunan yang rusak akibat gempa, seperti rumah warga, sekolah, dan tempat ibadah.
Berdasarkan hasil survei tim MER-C, Nagari Koto Tinggi adalah salah satu wilayah terparah akibat gempa. Sebagian besar rumah warga dan bangunan di wilayah ini tergolong rusak berat. Sebagai tahap awal, MER-C akan membantu rekonstruksi bagi 50 rumah warga, dua sekolah, dan beberapa MCK.
Sarbini berharap umat Islam mengawasi proses rekonstruksi di Sumbar.
“Masa rekonstruksi ini sangat rawan dengan aksi pemurtadan,” tegas Sarbin kepada hidayatullah.com.
Hal ini cukup beralasan, karena banyak relawan Muslim yang telah kembali ke daerah masing-masing. Ini membuat pengawasan terhadap para korban gempa semakin berkurang. Di saat pengawasan lengah, momen ini akan dimanfaatkan misionaris.
Bisa jadi para misionaris ini secara diam-diam tengah berupaya memberikan dan menawarkan bantuan berupa pembangunan kembali rumah-rumah para korban gempa.
Apalagi, sambung Sarbini, rumah merupakan kebutuhan dasar manusia.
“Kalau setiap hari para korban gempa ini disambangi dan ditawari pembangunan rumah oleh mereka (misionaris), sementara dari pemerintah dan lembaga Islam tidak ada yang membantu, saya khawatir korban gempa akan luluh juga menerima tawaran mereka” urainya.
Untuk itu Sarbini meminta umat Islam tetap memberikan bantuannya kepada lembaga Islam yang melakukan program rekonstruksi di Sumbar.
“Jangan salurkan bantuan kepada lembaga nonIslam. Salurkan bantuan ke lembaga Islam, karena dengan begitu kita telah membantu korban gempa, baik secara fisik dan akidah,” harap Sarbini.
MER-C sendiri akan bertugas pada masa rekonstruksi selama sebulan. Namun jika bantuan masyarakat mengalir, MER-C akan memperpanjang masa tugasnya.
“Jumlah rumah yang dibangun kemungkinan akan bertambah sesuai dengan jumlah donasi yang masuk ke MER-C dengan amanah Gempa Padang,” sebut Sarbini. (Syafaat/hidayatullah.com)