Hidayatullah.com– Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) menegaskan bersikap independen atau netral dalam kontestasi politik sebagaimana ormas-ormas lainnya yang umum etikanya tidak boleh untuk berpihak.
Sekjen MIUMI Ustadz Bachtiar Nasir mengatakan, MIUMI hadir untuk menyatukan langkah umat setidaknya dari sudut pandangan keilmuan (keulamaan) dan keadilan.
“Tapi sebagai individu silakan, namun tidak boleh mengatasnamakan MIUMI,” ujarnya pada diskusi bertema ‘Arah Politik Ulama’ di AQL Islamic Center, Jakarta, baru-baru ini.
UBN, sapaannya, melanjutkan, MIUMI sebagai lembaga bersikap independen, karena juga anggotanya dari beragam latar belakang kelompok dan ormas.
“Pertimbangan kami betul-betul pertimbangan dakwah. Dan positioning keberpihakan kita pada keilmuan dan keadilan. Siapapun yang memimpin ketika bertentangan secara keulamaan dan keadilan kita akan berlawanan,” ungkapnya.
“Tapi di luar itu, jika menetapkan berdasarkan keadilan kita akan mendukung sebagai lembaga,” tandas UBN.* Yahya G Nasrullah