Hidayatullah.com–Keputusan para petingg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang akhirnya memberikan rekomendasi nama Amien Rais sebagai calon presiden (capres) bagi para kader dan simpatisannya akhirnya menyudahi polemik dan simpang-siur yang selama ini terjadi. Sebaimana diketahui, keputusan resmi DPP PKS itu disampaikan di kantor DPP PKS, Jalan Mampang Prapatan, Rabu (30/6) kemarin. “Kami telah menyepakati mengeluarkan rekomendasi resmi yaitu memilih pasangan Prof.Dr. Amien Rais dan Ir. Siswono Yudo Husodo pada pemilihan presiden 2004,” kata Ketua Umum DPP PKS Hidayat Nurwahid. Hidayat mengakui, keputusan partai mendukung Amien Rais setelah melakukan musyawarah pengambilan keputusan di mana 70 persen peserta musyawarah memberi dukungan pada Amien dan 30 persen sisanya mendukung Wiranto, Hamzah dan SBY kecuali nama Megawati. Alasan utama memilih Amien, menurut Hidayat, didasarkan dua hal. Pertama, PKS menempatkan diri bukan hanya sebagai parpol, tetapi juga sebagai partai dakwah. “jadi kalkulasinya bukan semata-mata faktor politik, tetapi bagaimana masalah keumatan dan kebangsaan bisa berjalan bersama,” katanya. Kedua, sosok Amien dinilai lebih dekat dengan jati diri PKS. Misalnya keberaniannya melakukan kontrak sosial dan politik. “Amien satu-satunya capres berani melakukan kontrak politik dengan mahasiswa dan itu terkait erat dengan agenda reformasi,” katanya. Melalui rekomendasi ini, Hidayat yakin dapat mendongkrak suara Amien-Siswono yang diperkirakannya mencapai 20 juta suara atau lebih dari 20 persen hingga lolos ke putara kedua. Usai pengumuman itu, Amien sempat berkunjung ke kantor PKS dan menjadi imam sholat di masjid Istigmal yang jaraknya dekat dengan kantor PKS. Tampak sebagai makmum dalam jama’ah sholat itu antara lain; Sekjen PAN, Hatta Radjasa, Derektur Kampanye Bambang Sudibyo serta Ketua DPP PAN, AM Fatwa. Juga Wakil DPP PKS, Almuzammil Yusuf, Surahman Hidayat, dan Iwan Prayitno. Sejumlah pengamat mengkritik dukungan PKS itu agak terlambat karena akan berpengaruh pada dukungan massa. “Dukungan PKS itu akan signifikan untuk suara bagi Amien di Jakarta, apalagi kader-kader PKS terkonsentrasi di Jakarta,” kata Direktur Riset Lembaga Survey Indonesia (LSI) Muhammad Qodari di Jakarta, Rabu. Dia mengatakan, kalau saja dukungan tersebut diberikan PKS sejak awal kampanye, tentu suara bagi Amien di Jakarta akan lebih baik lagi karena mesin politik PKS akan terintegrasi kepada tim sukses Amien. Meski terlambat, setidaknya, dukungan PKS pada suara Amin-Siswono ini tidak lagi menjadi pemicu dan ketegangan antar elemen aktifis Islam yang menginginkan persatuan dan ukhuwah. (sy/ant/cha)