Hidayatullah.com–Polwiltabes Surabaya akhirnya tidak mengeluarkan rekomendasi keamanan penyelenggaraan Konferensi Regional International lesbian, Gay, Bisexual, Transgender dan Intersex Association (ILGA) di Surabaya, 26-28 Maret mendatang.
AKBP Sri Setyo Rahayu, Kabag Bina Mitra Polwiltabes Surabaya mengatakan konferensi yang diikuti gay-lesbian se-Asia ini rawan menimbulkan gangguan Kamtibmas. Selain itu, kata dia, sudah banyak kelompok masyarakat yang sudah tegas menolaknya.
Ia mengakui panitia konferensi ini, sudah menyampaikan izin penyelenggaraan ke Mabes Polri. Oleh Mabes Polri, permohonan itu dikonfirmasikan ke Polda Jatim dan Polwiltabes Surabaya.
“Jawaban kami, Polwiltabes Surabaya, keberatan dengan diselenggarakannya acara ini. Keberatan kami itu juga sudah disampaikan ke panitia dan mereka bisa menerimanya,” papar dia.
Sebagaimana diketahui, rencananya, konferensi kaum kelainan seks ini akan menyelenggarakan konferensi tingkat internasional ke-4 yang akan dihadiri 100 peserta yang berasal dari 20 negara Asia. Usai konferensi, mereka juga direncanakan akan menggelar pawai budaya di Surabaya untuk menunjukkan keragamaan budaya seluruh Asia.
Himbauan MUI
Sebelumnya, Selasa (23/3) sore, Ketua MUI Jawa Timur, KH. Abdussomad Bukhori menolak keras rencana acara ini.
“MUI Jatim menolak keras konferensi gay di Surabaya. Acara tersebut sangat tidak cocok,” katanya kepada hidayatullah.com.
Menurut Kiai Somad, gay dan lesbi adalah sesuatu yang dilarang agama. Jadi, sangat tidak layak jika diadakan di tengah masyarakat yang beragama.
Menurutnya, Indonesia, khususnya Surabaya sudah banyak ditimpa masalah. Karena itu, dia mengatakan, jangan sampai ditambah lagi dengan masalah baru lagi.
Karena itu, atas nama MUI Jatim, dia menghimbau pihak aparat membatalkan acara yang dinilai maksiat ini. “Jangan sampai menyulut api amarah umat Islam,” terang Kiai Somad. [ss/hid/cha/hidayatullah.com]