Hidayatullah.com—Direktur LPPOM-MUI Pusat, Ir.Lukmanul Hakim,M.Si mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penelitian kandungan rokok dari luar negeri setelah ditemukan ada kandungan babi.
Informasi ini disampaiakan Lukmanul Hakim saat menjawab pertanyaan dari peserta soal temuan rokok yang mengadung babi tersebut belum lama ini.
Lukmanul Hakim menjelaskan, pihaknya sudah mulai proses meneliti. Hasil sementara ditemukan, dari 29 produsen rokok lokal tidak di temukan hemoglobin babi dalam produk rokok mereka.
Kepada hidayatullah.com Lukmanul Hakim menambahkan jika penelitian tersebut masih sedang berjalan dan masih belum final.
“Tahap pertama sudah kita teliti dan itu hasilnya.Namun kita tidak langsung percaya dan akan melakukan penelitian tahap kedua dan ketiga sehingga datanya valid,” jelasnya saat acara seminar, “Halal and Haram in The Eyes of Science,” di Bandung, Rabu, (28/4).
Diakui, LPPOM meneliti produk rokok import itu karena tidak ingin kecolongan dengan hanya meneliti produk rokok lokal. Bisa dimaklumi mengingat proses produksi rokok import sulit atau tidak terjangkau dalam pengawasan LPPOM.
Kandungan babi
Belum lama ini, umat Islam Indonesia dikejutkan dengan penelitian seorang ilmuwan Belanda yang menemukan kandungan hemoglobin (darah merah) dari babi sebagai salah satu bahan untuk filter rokok.
Fakta mencengangkan ini diungkapkan peneliti dari Eindhoven, Belanda, Christien Meindertsma, dan lalu didukung oleh Profesor Kesehatan Masyarakat dari University of Sydney, Simon Chapman.
Hemoglobin atau protein darah babi, ternyata digunakan untuk membuat filter rokok agar lebih efektif untuk menangkap bahan kimia berbahaya, sebelum masuk paru-paru seorang perokok. Menurut Chapman, industri rokok dunia memang kerap merahasiakan bahan-bahan yang mereka gunakan. [man/hidayatullah.com]