Hidayatullah.com–Walaupun agak kontroversial dengan dakwah yang dikedepankan, PKS menegaskan penerimaannya terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa.
“Pancasila yang telah menjadi konsensus bersama tidak perlu dipersoalkan lagi. PKS tidak bisa lagi mengklaim sebagai partai yang paling agamis, karena sekarang seluruh partai dan masyarakat semakin baik dalam keberagamaannya,” ujar Ketua DPP PKS Mustafa Kamal di sela Munas PKS di hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (16/6).
Menurutnya, “Pancasila juga tidak bertentangan dengan Islam bahkan sejalan”.
Menurut Mustafa, meski PKS tetap berasas Islam, partai dakwah ini tidak akan mengganggu gugat Pancasila sebagai dasar negara. Justru menjadikan Pancasila sebagai ukuran kemajuan bangsa.
“Persatuan Indonesia dalam Pancasila juga semakin kokoh. Dan penguatan persatuan itu berkat demokrasi yang kian kokoh. PR besar kita adalah bagaimana menghidupkan Kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan untuk mewujudkan hal tersebut PKS telah menyusun platform dengan seksama,” tegas Mustafa Kamal.
Ketika ditanya tentang penegakan syariat Islam yang dapat berbenturan dengan wacana PKS, Agus Purnomo salah satu Pengurus DPP PKS menjelaskan dalam dakwah itu ada maqashid syar’inya yaitu mashlahat, dalam wacana demokrasi juga terdapat mashlahat.
“Dalam dakwah itu ada maqashid syar’inya yaitu mashlahat, pada demokrasi yang merupakan common denominator bangsa juga merupakan mashlahat sehingga tidak berbenturan dengan prinsip dakwah,” tandasnya. [bil/hidayatullah.com]
Foto: Abdus Syakur/Hidayatullah.com