Hidayatullah.com—Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta dikabarkarkan akan mendemo acara Festival Film Gay yang berlangsung di Jakarta.
Dalam rilisnya yang dikirim ke kantor redaksi hidayatullah.com, FPI mengatakan, FPI akan berjuang menghentikan “kampanye maksiat dan perzinaan” di Indonesia yang telah mendapatkan sponsor beberapa LSM dan dana asing.
“FPI dan LPI Jakarta sedang berjuang menghentikan kampanye kemaksiatan, perzinaan, homoseksual dan lesbianisme di Indonesia dengan Festival Internasional Homo dan Lesbi yang disponsori oleh KONTRAS – GRAMEDIA – TIM – DKJ – LBH – KPI dan LSM Liberal dengan dana asing dan digelar oleh Kedubes AS, Belanda, Perancis, Jerman, dan Jepang, serta direstui oleh Kementerian KOMINFO RI,” tulis Ketua DPD FPI DKI Jakarta, Habib Salim bin Umar Al-‘Aththas dalam suratnya.
FPI akan memulai acaranya pada jam 9.00 pagi dimulai dari Kantor DPD FPI Jakarta di Tebet.
Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Festival Film Kaum Homo bertajuk, “Q! Film Festival” ini, digelar di Jakarta pada tanggal 24 September hingga 3 Oktober 2010.
Q Film Festival adalah festival film indie berkelas internasional yang mengusung tema seputar LGBTIQ (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Intersex, Questioning), serta HIV/AIDS.
Sebelumnya, pada Hari Jumat (24/9) lalu, acara di Asia telah dibuka di Jakarta. Beberapa media asing, seperti BBC, AFP dan Al Arabiya mengulasnya secara panjang. Dalam berita itu dikabarkan, Festival Film Kaum Homo itu merupakan kali pertama digelar di negara mayoritas berpenduduk Muslim.
Acara ini merupakan ajang yang sudah kesembilan kali dan bakal menampilkan sebanyak 150 film dari lebih 20 negara di dunia termasuk dari Prancis, Jepang, dan Filipina.
Kepada BBC, sutradara festival, John Badalu, mengaku untuk menghindari penolakan dari publik, ajang ini ditempatkan di kantor pemerintah asing.
“Indonesia bukan Negara Setan, tapi Negara dengan dasar ketuhanan dan kemanusiaan yang menjunjung tinggi norma agama. Tidak ada tempat di Indonesia bagi segala bentuk penyimpangan dan kesesatan yang bertentangan dengan agama dan dasar Negara RI, “ tulis FPI.
Sebelum ini, bulan Maret sebuah konferensi gay dan lesbian se-Asia Pasifik yang diadakan di Surabaya ditolak oleh sejumlah masyarakat. Akibatnya, acara kaum yang paling dibenci al-Quran itu batal melaksanakan acaranya [cha/hidayatullah.com]