Hidayatullah.com– Menteri Agama H Suryadharma Ali mengajak seluruh ulama, pemuka agama serta kepala daerah untuk membangkitkan kembali tradisi lama yang sudah banyak terlupakan. Yaitu tradisi megaji usai shalat Maghrib. Menag juga “menantang” Gubernur Provinsi Banten, Ratu Atut Chosiyah menggalakan “Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji” (GM3) agar daerah ini menjadi percontohan bagi daerah lainnya.
“Saya mengajak seluruh ulama, kyai, pemuka agama dan kepala daerah untuk membangkitkan Gerakan Masyarakat Maghrib Megaji atau GM3,\” tegas Menag dalam sambutannya pada silaturahmi dengan ulama, kyai dan pemuka agama se-Banten di Serang, Selasa (25/1).
“Tapi, jangan salah memahami dengan gerakan pe tiga (Maksudnya Partai Persatuan Pembangunan/P3),” kata Suryadharma Ali yang juga Ketua Umum P3 itu yang kemudian disambut tawa hadirin.
Ajakan ini, diakui Menag karena banyaknya tokoh, ulama, pemimpin serta pemuka agama yang gelisah dengan kondisi merosotnya akhlak, moral dan etika anak.
“Ini tradisi atau kebiasaan lama yang perlu kita hidupkan lagi. Ini untuk membentuk dan membentengi moral etika anak-anak kita,” tandas Menag yang didampingi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
Sebelumnya Gubernut Provinsi Banten, Ratu Atut juga mengatakan bahwa pembangunan agama di daerahnya banyak mengalami kemajuan.
Ia pun mengaku sangat memperhatikan kesejahteraan para guru agama, tenaga pembantu penghulu diberi insentif dan sarana pendidikan pun ditingkatkan meski masih ada yang harus ditingkatkan lagi.
Karena itu, menurut Atut, penganugrahan amal bakti dari Kementerian Agama merupakan suatu kehormatan dan sebagai pemecut semangat bekerja. *