Hidayatullah.com–Akhir-akhir ini, ditemukan banyak metode mencerdaskan otak anak. Salah satunya, metode Holistic Brain Improvement (HoBI). Metode ini ditemukan Cahya Yudi Widianto asal Madiun Jawa Timur.
Meski sama-sama menggunakan penutup mata, tapi alumnus Universitas Muhammdiyah Malang ini mengklaim jika temuanya itu berbeda dengan Aktivasi Otak Tengah (OAT).
“Berbeda. Ini tidak seperti otak tengah. Hanya ada tekhnik yang sama,” katanya kepada hidayatullah.com usai “Seminar Stimulasi Otak Metode HoBI” di Gedung Pascasarjana UGM Jogjkarta (18/5).
Kendati berbeda, tapi Cahya khawatir jika temuannya itu menjadi kontroversi jika belum terbukti secara ilmiah. Karena itu, ia bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada untuk meneliti temuanya itu. Tim itu terdiri dari Prof. Dr. Mustofa, M. Ke.s Apt, Dra. Sri Kusrohmaniah, M.Si, dr. Ahmad Asmedi, M.Kes, dan dr. Ginus Partadiredja.
Penelitian itu menghasilkan sejumlah kesimpulan. Antara lain, setelah pelatihan HoBI anak didik mampu membaca dengan mata tertutup. Hanya saja, mekanismenya dengan mata tertutup masih diperlukan penelitian lagi.
Dari hasil ujian kognitif menunjukkan performansi kecerdasan anak meningkat. Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan koordinasi visual-motorik, visuospatial, dan persepsi. Visuospatial adalah kemampuan untuk menempatkan sebuah benda, objek atau gambar dalam sebuah tempat.
Selain itu, pada tes memori tidak menunjukkan perbedaan sebelum dan sesudah pelatihan. Meskipun demikian, fakta menunjukkan bahwa setelah pelatihan anak mempunyai kemampuan menyebut dengan benar beberapa digit angka atau kata yang diminta untuk dihafal.
Hasil pengukuran terhadap gelombang otak dengan EEG menunjukkan bahwa ada perbedaan gelombang teta dan beta anak sebelum dan sesudah pelatihan pada keadaan membaca dengan mata tertutup pada beberapa lobus otak.
Tidak hanya itu, hasil uji juga memperlihatkan tidak ada dampak yang merugikan akibat pelatihan.
Dalam seminar itu juga dipertunjukkan anak HoBI yang dites untuk menghafalkan sejumlah digit angka dan kata-kata dasar. Dengan mata tertutup dan hanya waktu sekitar 20 menit, anak tersebut dapat menghafal secara tepat dan lengkap.*