Hidayatullah.com–Apabila cuaca cerah pada Kamis (16/6) malam besok masyarakat Indonesia akan bisa menyaksikan fenomena alam yang jarang terjadi, yaitu gerhana bulan total. Fenomena gerhana bulan total kali ini peristiwanya akan berlangsung dalam waktu yang cukup panjang, mulai dari pukul 01:25 WIB hingga 05:04 WIB.
Sebagai bentuk kesyukuran atas tanda-tanda kekuasaan Allah Sang Mahapencipta, sejumlah kalangan umat Islam direncanakan bakal menggelar shalat gerhana bulan. Forum Umat Islam (FUI) Tanah Abang seperti informasi yang diterima hidayatullah.com akan menyelenggarakan shalat gerhana bulan di Masjid At-Taqwa, Jalan KH. Mas Mansyur No.100, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Menurut Ketua FUI Tanah Abang, Muhammad Sholeh Ardiansyah, shalat gerhana bulan akan dimulai pukul 00.30 dini hari. Bertindak sebagai imam dan khatib ,Ustadz Drs. Imron Affandi.
Sementara itu, di Bandung, Jawa Barat, Divisi Pelayanan & Dakwah YPM Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) juga akan menyelengarakan shalat gerhana di Masjid Salman ITB. Acara akan diselenggarakan pada Kamis dini hari tanggal 14 Rajab 1432 H bertepatan dengan tanggal 16 Juni 2011. Takbir akan dimulai pukul 02.30 WIB, sedang Shalat Gerhana akan dilaksanakan pukul 03.30 WIB.
Setelah takbir dan shalat gerhana akan dilanjutkan dengan khutbah dan pengumpulan shadaqah. Imam dan khatib shalat Khusuf (Gerhana Bulan) adalah Dr. Ir. H. Suyatman.
Seperti dikabarkan di beberapa media, Direktur Observatorium Bosscha, Hakim L. Malasan mengatakan peristiwa gerhana bulan total pada tahun ini akan terjadi sebanyak dua kali, pada tanggal 16 Juni dan 10 Desember 2011.
Menurut Hakim, pada wilayah Indonesia bagian barat, bulan akan mulai tertutup oleh bayangan Bumi pada pukul 02:25 WIB dan mencapai puncaknya pada pukul 03:14 WIB.
Bagi seorang Muslim, dalam menghadapi fenomena alam ini dianjurkan untuk shalat gerhana. Seperti yang dijelaskan dalam Hadits riwayat Bukhari, “Dari ‘Aisyah, bahwasannya dia berkata, ‘Kemudian beliau (Rasulullah SAW) berkata, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah tanda-tanda kekuasaan dari Allah Ta’ala, yang tida (ada kaitan) kedua gerhana tersebut dengan kematian dan kehidupan seseorang. Maka apabila kalian menyaksikan hal itu, maka berdoalah kepada Allah, dan bertakbirlah, dan shalatlah, dan bershodaqahlah.” *