Hidayatullah.com–Jumlah pasangan yang menikah dalam setahun di Jawa Barat mencapai sekitar 400 ribu. Data yang disebutkan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jabar, Saerodji, dalam setahun di provinsi yang kini dipimpin Gubernur Ahmad Heryawan itu, sebanyak 40 ribu pasangan melakukan perceraian.
Ini merupakan angka yang tergolong tinggi, yakni mencapai 10 persen dari jumlah pernikahan. Saerodji menduga, faktor utama yang mendorong terjadinya perceraian adalah masalah ekonomi.
“Perceraian rata-rata karena faktor ekonomi. Selain itu, ketidakcocokan pasangan juga paling banyak ditemukan,” ujar Saerodji, usai Pengukuhan Keluarga Sakinah Teladan dan Kinerja di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, kemarin (18/07/2011).
Dia mengatakan, pihaknya tidak tinggal diam. Menurut Saerodji, mengantisipasi tingginya kasus percerain di Jabar tersebut, pihaknya terus berupaya menekan angka perceraian. Misalnya, dengan menggelar kursus pra nikah kepada pasangan yang hendak menikah.
“Kami berikan pemahaman jenjang keluarga, membina rumah tangga, hingga ilmu keagamaan,” kata dia.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, untuk meminimalisir tingkat perceraian, pasangan suami istri hendaknya saling mengisi segala kekurangan dalam keluarga
“Rumah tangga yang rukun akan punya jiwa harmonia. Hal ini akan terbawa keluar lingkungan keluarganya, Makanya, untuk menekan angka perceraian, sangat strategis membangun rumah tangga harmonis,” ujar Heryawan.*