Hidayatullah.com—Gerakan Nasional Cinta Al-Qur’an (GENTA) akan diluncurkan pada acara Festival Al-Qur’an Indonesia (FAI) yang digelar di Gedung Bayt al-Qur’an, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Hari Jum’at (22/07/2011), rencananya Menteri Agama Suryadarma Ali akan membuka Festival Al-Qur’an terbesar dan terlengkap di Indonesia.
Tidak kurang 50 penerbit al-Qur’an seluruh Indonesia ikut berpartisipasi sebagai peserta even nasional ini.
Mereka akan menawarkan mushaf al-Qur’an dengan berbagai variasi, seperti al-Qur’an terjemahan perkata, mushaf tafsir dan maknanya, mushaf berwarna, tafsir tematik dan banyak jenis lainnya.
Semua jenis mushaf al-Qur’an itu dapat diperoleh pengunjung dengan diskon mencapai 50%.
Terkait dengan Gerakan Nasional Cinta al-Qur’an (GENTA) ini, Ketua Panitia Festival al-Qur’an Indonesia (FAI) Muhammad Asrori menjelaskan, GENTA bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bagi kaum Muslimin untuk mencintai al-Qur’an dengan membaca, mentadaburi dan selanjutnya menjalankan kandungan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Asrori menyadari, tidak mudah menumbuhkan kesadaran tentang ruginya jika umat tidak membaca al-Qur’an.
Namun, ia berkeyakinan siapa saja menyebar kebaikan tentu akan menuai kebajikan pula. Karenaitu, Asrori optimis Gerakan Nasional Cinta al-Qur’an akan mendapat sambutan baik kaum Muslimin.
Rencananya, sambung Asrori, Gerakan Nasional Cinta al-Qur’an tidak berhenti di momen Festival Al-Qur’an Indonesia saja, tapi akan terus digulirkan secaranasional keberbagai daerah di Indonesia secara berkelanjutan.
“Awalnya dari Festival Al-Qur’an Indonesia kemudian akan berlanjut ke seluruh Indonesia,” tegasnya.
Ketua Umum Asosiasi Penerbit Mushaf al-Qur’an (APQI) Ali Mahdami menyambut baik Gerakan Nasional Cinta al-Qur’an ini.Dan ia berharap dengan gerakan ini penyebaran al-Qur’an yang kurang merata di Indonesia selama ini akan teratasi dan setiap keluarga Muslim dapat pula memiliki al-Qur’an.
Meski menyandang predikat sebagai negeri mayoritas Muslim, namun penyebaran mushaf al-Qur’an di Indonesia tergolong tidak merata.
Al-Quran banyak beredar di kota-kota besar.Bahkan setiap keluarga Muslim di perkotaan dapat memiliki banyak al-Qur’an. Namun, tidak sedikit kaum Muslimin di pelosok-pelosok daerah tidak memiliki al-Qur’an.
Kalaupun ada jumlahnya sangat terbatas tidaksebanding dengan jumlah kaum Muslimin di daerah tersebut.
Karenaitu, melalui Gerakan Nasional Cinta al-Qur’an ini problem kelangkaan mushaf al-Qur’an di banyak daerah di Indonesia akan segera teratasi.
“Ini adalah tugas kita semua yang mengaku diri sebagai Muslim,” tandas Asrori mengakhiri perbincangan.*
.