Hidayatullah.com–Lima belas aktivis yang ditahan setelah pasukan Israel mencegat kapal mereka saat berlayar menuju Gaza dideportasi hari Rabu (20/7), kata sumber imigrasi Zionis kepada AFP.
Sabine Hadad jurubicara kantor imigrasi Israel, membenarkan bahwa 15 penumpang, yang terdiri dari 11 warga Prancis dan sisanya dari Swedia, Kanada dan Yunani, akan dipulangkan.
“Ke 15 penumpang diinterogasi pada Selasa malam oleh petugas kami dan secara sukarela menandatangani dokumen yang menyebutkan bahwa mereka siap untuk pergi dalam waktu 72 jam,” kata Hadad.
“Pada prinsipnya, mereka akan dinaikkan pesawat yang berangkat Rabu ini menuju Athena, Paris, Toronto dan Stockholm,” imbuhnya.
Kelima belas penumpang, bersama seorang wartawan Israel, dimasukkan ke tahanan pada Selasa siang (19/7), setelah pasukan komando AL Israel mengepung kapal berbendera Israel Dignite Al Karama yang sedang mendekati pantai Gaza.
Pasukan Israel naik ke kapal dan melabuhkan mereka di pelabuhan Ashdod sebelah selatan wilayah yang diduduki Israel, di mana wartawan koran Haaretz, Amira Hass, kemudian dibebaskan.
Penumpang lainnya diinterogasi di kantor imigrasi Holon, dekat Tel Aviv yang terletak di sebelah utara.
Kapal Al Karama hingga saat ini merupakan satu-satunya kapal rombongan misi Freedom Flotilla II yang berhasil berlayar menuju Gaza. Sembilan kapal lainnya masih ditahan di Yunani atas permintaan Israel.
Beberapa kapal yang rencananya ikut berlayar ke Gaza rusak, akibat disabatose yang diduga dilakukan oleh Israel.
Al Karama berlayar dari pulau Kastellrizo Sabtu malam, dan mengatakan kepada petugas bahwa tujuan mereka adalah pelabuhan Alexandria, Mesir.
Saat di laut lepas, Al Karama mengumumkan akan mengubah kemudi menuju Gaza. Lalu pasukan Israel bergerak menyergap mereka di perairan internasional dekat pantai Gaza, Selasa (19/7).*
Keterangan foto: Kapal Dignite Al Karama saat digiring kepung dan digiring ke pelabuhan Ashdod.