Hidayatullah.com–Radio masih menjadi media yang efektif bagi kegiatan dakwah Islam, terutama kepada kelompok masyarakat tertentu yang tidak memiliki akses ke media lain. Juga radio memiliki keunggulan tertentu dibandingkan media lainnya sebagai alat dakwah dan informasi, di antaranya berwujud komunikasi dua arah yang dapat dilakukan antara pendengar dan penyiar radio.
“Media radio adalah media yang mobile, dapat berinteraksi secara langsung kepada pendengar,” kata Manager Program Radio Dakta 107 FM, Danny Wahab kepada Hidayatullah.com di kantornya Jl.KH.Agus Salim, Bekasi, Selasa (2/8).
Menurut ia, meskipun ada media lain yang juga dapat berinteraksi secara langsung, akan tetapi media lain tersebut kurang memberikan kesempatan yang lebih bagi dakwah Islam dibandingkan dengan radio.
“Televisi kurang memberikan ruang bagi dakwah,” jelas Danny.
Begitu pula dengan media internet, juga kurang mampu memberikan interaksi yang kuat secara langsung. Sementara radio mampu menyajikan berita dan informasi secara up to date dan terdepan, serta yang terpenting dari semua itu radio dapat membangun persaudaraan dengan pendengarnya.
“Selain aktual, silaturahim melalui radio lebih terasa,” tandas Danny.
Terkait konten pornografi dan kekerasan, menurut Danny, tidak terlalu dirasakan pada media radio. Radio yang bersifat audio tidak memberikan ruang bagi konten-konten tersebut.
“Jika diibaratkan makanan, radio makanan rendah kolesterol, sehingga radio dapat dimaksimalkan dalam penggunaan dakwah di masyarakat, tanpa perlu dicemari oleh konten-konten rusak dan tidak bermanfaat.”
“Kita dapat benar-benar menggunakan radio sebagai media dakwah, tanpa terganggu muatan-muatan yang merusak moral,” ujar Danny.
Sementara media lain yang terlalu atraktif rawan dimasuki konten-konten amoral. “Televisi dan internet tidak bebas dari ancaman pornografi,” pungkas Danny.*