Hidayatullah.com–Dewan Keamanan PBB gagal mencapai kesepakatan untuk mengeluarkan resolusi terhadap kekerasan rezim di Suriah, setelah peristiwa berdarah pada hari Ahad lalu yang menewaskan sekitar 140 orang.
Para diplomat mengatakan bahwa kekuatan Eropa kembali merancang resolusi untuk Dewan Keamanan PBB guna mengutuk Suriah atas peristiwa berdarah tersebut.
Namun para diplomat juga mengatakan, meski tidak menghasilkan resolusi, Dewan Keamanan sepakat untuk mengeluarkan penyataan mengutuk terhadap kekerasan di Suriah tanpa mengikat.
Selama pertemuan tertutup itu, Amerika dan Eropa membujuk negara-negara yang menolak untuk mengeluarkan resolusi terhadap Suriah, namun berakhir tanpa hasil. Inggris, Perancis, Jerman dan Portugal mendukung Amerika untuk mendorong Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi mengutuk kekerasan yang terjadi di Suriah.
Negara-negara Eropa telah merubah rancangan resolusi pertama yang diajukan kepada Dewan Keamanan sekitar dua bulan untuk mengakhiri kekerasan di Suriah.
Resolusi yang pertama itu tidak termasuk tuntutan pemberlakuan sanksi terhadap Suriah, dan menyeret para pemimpinnya ke Mahkamah Pidana Internasional. Namun sekarang tuntutan sanksi tersebut dimasukkan ke dalam rancangan resolusi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menghimbau kepada negara-negara yang menolak segala bentuk tindakan internasional terhadap rezim Bashar al-Assad agar mempertimbangkan kembali penolakan mereka.*