Hidayatullah.com–Presiden Palestina Mahmud Abbas, Senin (19/9) mendesak Zionis Israel untuk mengakui negara Palestina dan tidak “kehilangan kesempatan untuk perdamaian,” menjelang permintaan resmi bagi keanggotaan Palestina di PBB minggu ini.
Abbas menyerukan “pada rakyat Israel untuk mengakui negara Palestina, guna membuktikan terwujudnya solusi dua negara, dan tidak kehilangan kesempatan untuk perdamaian.”
Pemimpin Palestina menyampaikan komentar kepada wartawan saat tiba di New York, guna mempersiapkan permintaan formal kepada PBB dalam minggu ini untuk negara Palestina sebagai anggota penuh pada organisasi internasional tersebut.
Sejauh ini permintaan Palestina tersebut ditentang keras oleh Zionis Israel, yang menuduh Palestina mencoba untuk menghindari negosiasi, dan juga penentangan oleh Washington, yang telah mengancam akan memveto upaya Palestina tersebut di Dewan Keamanan.
Palestina mengatakan bahwa dengan perundingan perselisihan yang terhenti akibat sengketa pembangunan pemukiman Israel, permintaan kepada PBB tersebut merupakan kesempatan terbaik mereka untuk mewujudkan impian mereka hidup dalam suatu negara.
Abbas mengatakan, permintaan keanggotaan PBB tidak mengesampingkan kemungkinan perundingan baru, tetapi bahwa Palestina tidak akan melanjutkan pembicaraan tanpa membekukan kegiatan permukiman, serta kerangka yang jelas untuk diskusi yang ditentukan sebelumnya.
Presiden AS Barack Obama meluncurkan kembali pembicaraan perdamaian langsung antara Israel dan Palestina di Washington pada awal September 2010, yang merupakan pembicaraan pertama selama hampir dua tahun.
Tapi pembicaraan berhenti segera setelah dimulai ketika pembekuan sebagian pembangunan permukiman Israel berakhir dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk memperbaharuinya.
Palestina mengatakan, mereka tidak akan bernegosiasi pada saat Zionis Israel membangun di atas tanah yang mereka inginkan untuk negara masa depan mereka, dan berpendapat tawaran untuk keanggotaan PBB akan memungkinkan mereka memiliki pijakan yang lebih sama dengan Israel dalam pembicaraan masa depan.
Permintaan keanggotaan Palestina akan meminta PBB mengakui negara mereka di garis yang ada sebelum Perang Enam Hari 1967, meliputi Gaza dan Tepi Barat, termasuk wilayah Arab di Al Quds (Jerusalem) timur dicaplok Zionis.*
Keterangan foto: Presiden Palestina Mahmud Abbas.