Hidayatullah.com–Kementerian Agama (Kemenag) memastikan pemberangkatan jamaah haji kelompok terbang (kloter) I di sembilan embarkasi dilaksanakan Minggu (2/10). Hari ini, sebagian jamaah kloter I sudah diberangkatkan menuju ke asrama haji. Pemerintah berharap, calon jamaah haji bisa tertib ketika berada di asrama haji hingga saat penerbangan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag Cepi Supriatna memastikan calon jamaah haji kloter I di sembilan embarkasi diterbangkan menuju Arab Saudi Minggu (2/10). Kesembilan embarkasi ini adalah, Banda Aceh, Medan, Batam, Palembang, Jakarta, Solo, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar.
Sedangkan untuk penerbangan kloter I di embarkasi Padang dilaksanakan pada 3 Oktober. Sementara penerbangan kloter I di embarkasi Banjarmasin dijalankan pada 6 Oktober. “Perbedaan pemberangkatan ini tidak mengganggu penerbangan secara keseluruhan,” tutur Cepi.
Cepi menambahkan, pelepasan kloter I dipimpin oleh Menag Suryadharma Ali di Bandara Soekarno-Hatta. Menteri tahun ini menjabat sebagai Amirul Haj (Pemimpin Jamaah Haji).
Cepi menghimbau kepada seluruh calon jamaah haji yang mulai masuk asrama haji hari ini, untuk tertib. Selama berada di asrama haji, Kemenag menginstruksikan supaya calon jamaah haji memanfaatkan layanan kesehatan yang ada, di antaranya, pengecekan ulang jamaah haji yang belum disuntik vaksin meningitis. Selain itu, para jamaah haji dengan umur lebih dari 60 tahun, juga diimbau menyempatkan diri untuk mengecek kondisinya sebelum terbang menuju tanah suci.
Kemenag juga menyebutkan, seluruh asrama haji sudah siap melayani calon jamaah haji. Rata-rata, calon jamaah haji ini transit di asrama haji selama sehari semalam. Namun, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kasus penundaan jam penerbangan atau delay masih kerap terjadi.
Jika pemberangkatan kloter I dimulai 2 Oktober, Cepi menjelaskan pemulangan kloter terakhir ke tanah air 11 Desember. Sementara itu, pelaksanaan wukuf sebagai inti perjalanan ibadah haji dijadwalkan pada 5 November. “Secara umum, persiapan penyelenggaraan haji tahun ini sudah seluruhnya selesai,” katanya.
Sedikit persoalan yang belum tuntas adalah, penataan jamaah haji yang memenuhi kuota tambahan dan sisa kuota reguler yang belum terisi. Penanganan sisa kuota ini, tetap dijalankan meskipun kloter I sudah terbang ke tanah suci.
Diperkirakan, penuntasan sisa kursi kosong pada kuota reguler dan tambahan ini tuntas 4 Oktober mendatang. “Karena mundur, jadi kloternya pun dapat nomor-nomor terakhir,” ujar Cepi.
Terkait persiapan di tanah suci, Cepi mengatakan 221 ribu jamaah haji Indonesia bakal terlayani dengan optimal. Sebab, pemerintah menambah alokasi tenaga musiman (temus) hingga 500-an petugas. Terkait pemondokan, Cepi juga mengimbau para calon jamaah haji tidak khawatir kehabisan tempat. Sebab, pemerinah menyiapkan pemondokan cadangan yang siap digunakan untuk menampung 1% dari total jamaah haji.
Untuk layanan transportasi dari pemondokan ke masjidil haram, pemerintah menyediakan bus transportasi yang beroperasi 24 jam. Layanan ini dikhususkan bagi jamaah yang tinggal di pemondokan dengan radius 2 km dari masjidil haram. Cepi juga mengimbau para jamaah hati-hati. Sebab, jamaah haji asal Indonesia sering menjadi sasaran kejahatan di tanah suci.*