Hidayatullah.com– Lagi-lagi, murid madrasah bikin bangga Indonesia dan layak diacungi jempol. Adalah Rasyif Aulia Mahmud, murid Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kudus, Jawa Tengah dan Wardatul Khoiroh, murid MTsN 1 Lumajang, Jawa Timur.
Atas prestasi keduanya, Rasyif dan Wardah, panggilannya, mengharumkan nama Indonesia dan nama madrasah di kancah internasional.
Rasyif berhasil meraih medali emas gold secondary 2, dalam ajang Hong Kong International Mathematical Olympiad (HKIMO) di City University Of Hong Kong.
Menurut Kepala MTs N 1 Kudus, Taufiq Hidayat, Rasyif sudah sepuluh kali menjuarai lomba matematika di tingkat Kabupaten maupun Provinsi.
Bahkan, pada tanggal 15-21 September 2019, Rasyif akan maju lagi di tingkat nasional dalam rangka Kompetisi Sains Madrasah (KSM Kementerian Agama RI mewakili Jawa Tengah.
“Alhamdulillah, saya bersyukur atas prestasi Rasyif. Karena, prestasi ini kali pertama mengikuti lomba di kejuaraan tingkat internasional. Perolehan tersebut tak lain dari hasil perjuangannya dalam mengikuti berbagai lomba,” ujar Taufiq di Kudus, Senin (02/09/2019).
Taufik menuturkan, berdasarkan perolehan nilai matematika, Rasyif termasuk peserta yang mampu meraih skor di atas angka 120. Menurut aturan lomba, peserta yang berhasil melampaui skor 120 itulah yang mendapatkan award sebagai gold secondary 2.
“Ada tiga anak yang mampu meraih skor di atas 120. Ketiga anak itu berasal dari Indonesia,” sebutnya.
Wardah Raih Perak
Sementara itu, murid MTsN 1 Lumajang Wardatul Khoiroh, juga unjuk prestasi di HKIMO. Dara yang akrab dipanggil Wardah ini meraih medali perak. Nama Wardah muncul di antara sederet peraih prestasi internasional lainnya yang diumumkan pada Senin (02/09/2019).
Putri Muhammad Su’udi kelahiran 2006 ini merupakan murid kelas 9 CI 2 MTsN 1 Lumajang. Wardah dikenal pintar dan ulet. Kerja keras mengantarkannya menjadi salah satu peserta KSM tingkat Nasional untuk kontingen Jawa Timur yang akan digelar di Manado, pertengahan September mendatang.
Kasi Pendidikan Madrasah Kab Kemenag Khoiri mengatakan, sebelum berlaga di Hongkong, Wardah memenangkan sejumlah tahapan HKIMO tingkat nasional yang diselenggarakan selama sebulan di Surabaya.
Wardah saat itu bersaing ketat untuk mendapatkan kesempatan berkompetisi di Hongkong yang diikuti 26 negara peserta.
Khoiri mengatakan, dalam mempersiapkan event tersebut, Wardah sering mengikuti latihan materi olimpiade mata pelajaran matematika, baik pada guru bina yang ada di MTs Negeri 1 Lumajang maupun di luar kota, Surabaya ataupun Malang.
“Kerja sama dan dukungan antar madrasah melalui KKM dan orangtua sangat berpengaruh pada keberhasilan Wardah,” ujarnya, Senin (02/09/2019) kutip website resmi Kemenag.
Guru bina olimpiade matematika di MTsN 1 Lumajang, Supriyanto, tidak bosan melatih Wardah. Madrasah juga memberi dukungan dengan mendatangkan mentor dari perguruan tinggi.
“Prestasi ini sangat membanggakan keluarga besar madrasah pada umumnya dan Kabupaten Lumajang,” tambahnya.
Direktur KSKK Madrasah berpesan agar semangat berprestasi dan pencapaian prestasi semacam itu menjadi budaya yang selalu ditumbuhkembangkan di madrasah, serta menjadi tradisi mengukir prestasi tingkat regional, nasional, hingga internasional. Hal senada juga dipesankan oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
Diketahui, HKIMO adalah ajang perlombaan Matematika level internasional. HKIMO digelar untuk mempromosikan olimpiade Matematika di seluruh dunia.
Ada lima topik utama yang dilombakan dalam ajang itu, yakni: berpikir logis, aritmatika/aljabar, teori angka, geometri & kombinatorik.
Babak Final diselenggarakan 30 Agustus hingga 2 September 2019 di City University Of Hong Kong. Babak final HKIMO diikuti oleh 30 negara. Delegasi dari Indonesia berjumlah 150 peserta yang tersebar dari berbagai daerah di wilayah Indonesia.*