Hidayatullah.com–Ekonomi Islam saat ini merupakan alternatif terbaik. Sistem ekonomi Islam menjadi solusi alternatif terhadap ketidakadilan yang muncul akibat sistem ekonomi konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa Islam memang membawa kebaikan untuk semua, bukan hanya untuk orang Islam saja.
“Ekonomi Islam memiliki keunggulan, baik sebagai ilmu maupun sistem. Dalam dunia profesional, ekonomi Islam pun dibutuhkan oleh pasar, karena sesuai dengan permintaan,” kata Drs. Masyhudi Muqorobin, M.Ec, Akt., Kaprodi Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, seusai menerima kunjungan Universitas Pendidikan Indonesia, Rabu (15/2/2012), di Kampus Terpadu UMY.
Ekonomi Islam, lanjutnya, membawa nilai-nilai yang belum muncul pada sistem ekonomi konvensional. “Sebagai contoh, saat meminjam uang di bank konvensional, pertanyaan atas peminjaman menjadi kurang penting. Di bank dengan sistem ekonomi Islam, misalnya bank syariah, tujuan peminjaman harus jelas. Untuk pembelian barang atau jasa, harus disebutkan. Karenanya, istilah peminjaman diubah menjadi pembiayaan,” kata Masyhudi.
Sementara bagi peminjam modal, sistem bagi hasil diberlakukan. “Sistem bagi hasil, artinya juga adalah bagi resiko,” sebutnya.
Di bank konvensional, kalau peminjam bangkrut, maka jaminan akan diambil. Bank tidak akan ambil pusing. Tapi dengan sistem ekonomi Islam, akan ada pemberian jangka waktu penangguhan. “Hal ini seperti yang diajarkan dalam Al Quran,” ujarnya, dalam laman Muhammadiyah.*