Hidayatullah.com—Hari Jumat (09/03/2012) pukul 14.00 WIB acara Islamic Book Fair (IBF) ke-11 secara resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Muhammad Nuh.
“IBF sangat penting karena turut membantu mencerdaskan bangsa, “ kata Muhammad Nuh.
Menurut Nuh, tradisi membaca harus ditumbuhkan mulai dari keluarga, masyarakat Indonesia. Mantan rector ITS ini juga mengajak membangun budaya menulis dan memberikan penghargaan kepada para penulis.
IBF ke-11 tahun 2012 yang diselenggarakan di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta ini bertema “Kuat dan Mandiri dengan Pendidikan Qurani.”
“Kami mengambil teladan Rasulullah Shallalu ‘Alaihi Wassalam, yang menjadi sumber inspirasi iman dan takwa, “ kata Ketua Panitia IBF ke-11, Khaeruddin. Melalui tema ini, kata Khaeruddin, panitia ingin mengajak kepedulian kepada semua pihak akan pentingnya mewujudkan pribadi-pribadi, komunitas dan bangsa yang kuat dan mandiri.
Pada IBF ke-11 kali ini diikuti 366 stand (343 stand peserta dan 23 stand sponsor serta media partner). 132 perusaan (95 penerbit dan 37 multi produk).
Pameran yang diiukuti oleh peserta dari luar negeri seperti; Malaysia, Brunai Darussalam dan Timur Tengah ini juga memberikan IBF Award 2011 dengan berbagai kategori; yakni fiksi anak, fiksi dewasa, non-fiksi anak, non-fiksi dewasa, dan karya terjemahan.
IBF adalah salah satu kegiatan penting bagi pengurus IKPA DKI Jakarta dan para anggotanya.
“Merupakan wadah interaktif antara pengurus dengan anggota, penulis, illustrator, editor, took, buku, konsumen dan yang berkepentingan dengan dunia perbukuan, “ ujar Afrizal Sinaro, Ketua IKAPI Jakarta.
Acara IBF yang merupakan pameran buku Islam terbesar di Asia Tenggara ini disemarakkan oleh berbagai kegiatan di antaranya; talkshow, bedah buku, seminar, temu penulis dan lain-lain.*/Dadang