Hidayatullah.com–Sebanyak 12 warung mesum yang lebih sering disebut warung ‘pangku’ di Jalan Noto Prayitno ditertibkan oleh pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jumat (01/06/2012) .
Pasalnya warung itu mengganggu kenyamanan warga sekitar karena kerasnya sound system dan kurang sopannya penjaga warung yang berpakaian ketat.
Warung-warung ‘pangku’ itu menyewa lahan milik Yayasan Muhammadiyah Cabang Kebomas sejak dua tahun lalu dengan cara menyewa per stan sebesar Rp 4 juta.
“Kami mendukung program Pemkab Gresik yaitu Gresik Bebas Asusila. Tidak hanya jalan Noto Prayitno saja, tetapi di semua lahan yang dimiliki Yayasan Muhammadiyah di Kebomas kami tutup jika digunakan warung ‘Pangku’,” tegas Sugeng Santoso, usai penertiban.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Gresik, Andhy Hendro Wijaya, mengatakan, penutupan warung ‘Pangku’ ini menindak lanjuti dari deklarasi Pemkab Gresik dengan berbagai instansi, baik dari Kepolisian dan Majelis Ulama Indonesia, Cabang Gresik.
“Kami menggandeng organisasi masyarakat adalah sebagai salah satu bentuk kerjasama untuk menciptakan kepedulian bersama. Tidak hanya dari Petugas Polisi Pamong Praja,” jelas Andhy dikutip Surya.
Sementara, salah satu pengelola warung ‘pangku’ mengatakan, dari penertiban ini karena masa sewa penggunaannya sudah hampir selesai.
“Kami masih minta tenggang waktu sampai masa sewa selesai, karena sesuai perjanjian sampai akhir Nopember 2012,” kata tante Yuli, pengelola salah satu warung di jalan tersebut.
Dengan dilakukan penertiban ini, pihak warung juga sudah menyepakati untuk tidak mengunakan sound system, dan memberikan pakaian yang sopan kepada penjaga warung. “Kami bersedia mematuhi aturan Pemerintah Gresik, salah satunya tidak menggunakan sound system dan player,” imbuhnya.*