Hidayatullah.com—Penutupan International Muslim Students Summit (IMSS) 2012 yang diselenggarakan FSLDK di kampus ITB Bandung,Rabu (18/07/2012) ditandai dengan dibacakannya beberapa deklarasi.
Selama empat hari ribuan mahasiswa Muslim dari berbagai negara mendiskusikan sekaligus mencari solusi atas berbagai fitnah yang menimpa kaum muslimin di berbagai belahan dunia.
Poin-poin yang dideklarasikan diantaranya bahwa Islam adalah agama yang damai, terbuka, dan menjunjung tinggi toleransi. Islam menolak segala bentuk terorisme. Islam adalah agama yang mengajarkan tentang rasa saling menghargai dan memahami.
Selain itu, disampaikan juga tentang peran pemuda Muslim untuk mencitrakan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin dan mengecam dengan keras praktik Islamophobia di dunia.
Melihat banyaknya praktik Islamophobia di dunia, seperti kasus Mindanao, pelarangan jilbab di berbagai Negara, diskriminasi terhadap umat Islam, dan berbagai kasus lainnya, FSLDK Indonesia dan GAMAIS ITB mencoba memberikan solusi melalui acara International Conference.
GAMAIS ITB sebagai penggagas acara ini merasa bahwa sekarang ini kaum muda Indonesia mengalami krisis karakter, padahal seharusnya pemuda-pemuda kita disiapkan untuk menjadi generasi penerus yang memberi harapan baru untuk bangsa ini. Segmen acara ini memang dikhususkan pada kaum muda karena pada usia produktif inilah karakter-karakter seperti idealis, energik, intelek, integritas, kreatif yang dibutuhkan seorang penggerak perubahan tengah dibentuk.
International Conference IMSS 2012 berharap International conference IMSS 2012 ini menjadi awal terwujudnya sebuah jaringan pemuda muslim yang benar-benar berpengaruh di dunia. Selain itu, dengan tema Islamphobia yang diangkat dalam konferensi ini, semoga bisa menjadi batu loncatan terselesaikannya masalah islamophobia di Indonesia dan dunia. Selain itu ia juga mengajak para peserta konferensi agar setelah kembali ke Negara masing-masing, setiap delegasi tetap membawa semangat perubahan dan melakukan langkah-langkah konkrit penyelesaian Islamophobia di negaranya masing-masing.
Keseluruhan rangkaian acara IMSS 2012 sendiri ditutup dengan pawai dari gerbang depan kampus ITB menusuri jalan utama Kota Bandung hingga Monumen Perjuangan Jawa Barat. Pawai yang menjujung tema kemerdekaan bagi rakyat Palestina, salah satu isu internasional yang berkembang di dunia Islam saat ini. Kegiatan yang berlangsung di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat tersebut diikuti lebih dari 1700 mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesi serta 38 perwakilan mahasiswa dari luar negeri.
Panitia juga menggalang dana untuk solidaritas rakyat Palestina .Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan dari Sahabat Al Aqsha yang dipimpin yang oleh Dzikrullah.Mereka mengajak rakyat Indonesia untuk tetap dan terus peduli akan perjuangan rakyat Palestina dalam memerdekan diri. Ribuan peserta nampak semangat saat menyanyikan lagu “Halo-halo Bandung” yang diubah syairnya menjadi “Halo-halo Gaza”.*