Hidayatullah.com–Media Survei Nasional (Median) melakukan survei mengenai figur yang diinginkan masyarakat untuk bertarung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 mendatang.
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan, survei tersebut dilakukan karena melihat suhu politik yang mulai meninggi dalam satu setengah tahun menjelang Pemilu Serentak.
Dinamika tersebut diantaranya, seperti pertarungan Pilgub DKI, Perppu Ormas, Pembubaran Ormas HTI, Isu kudeta, Saracen, Penangkapan sejumlah aktivis media sosial, Kasus E-KTP, Pansus Angket KPK, Isu krisis ekonomi, hingga G30S/PKI dan sejumlah isu panas yang mewarnai sepanjang tahun 2017 ini.
“Hasil survei menunjukkan pengetahuan atas mood publik, elaborasi atas derajat kepuasaan terhadap kinerja petahana, dan penilaian publik atas isu-isu sensitif,” ujarnya saat konferensi pers di Cikini, Jakarta, Senin (02/10/2017).
Dalam survei itu, sambung Rico, Joko Widodo masih menduduki elektabilitas tertinggi dengan prosentasi 36,2 persen. Disusul Prabowo sebesar 23,2 persen, Susilo Bambang Yudhoyono 8,4 persen, Anies Baswedan 4,4 persen, Panglima TNI Gatot Nurmantyo 2,8 persen, Jusuf Kalla 2,6 persen dan seterusnya.
Ia menyatakan, bahwa nama-nama tersebut ditanyakan kepada responden secara terbuka atau tidak diberikan opsi pilihan.
Atas hasil tersebut, Rico memaparkan, bahwa meski masih meraih elektabilitas tertinggi, Presiden Jokowi sebagai petahana tidak lagi dominan.
“Jika dibanding SBY saat Pilpres periode kedua, petahana memperoleh lebih dari 50 persen,” ungkapnya.
Baca: Ramai Isu Sensitif, Survei: Yang Paling Dikeluhkan Masyarakat Himpitan Ekonomi
Ia menjelaskan, beberapa faktor yang membuat Jokowi tidak lagi dominan sebagai petahan dikarenakan diantaranya penilaian masyarakat terhadap kapasitas Jokowi dalam menyelesaikan masalah, terutama soal ekonomi, dan isu-isu sensitif terkait umat Islam.
Karenanya, Rico menyampaikan, sebesar 63,8 persen masyarakat ingin mengganti Jokowi sebagai presiden.
Termasuk jika jumlah Jokowi dan Prabowo dijumlahnya, hasilnya terdapat 40,6 persen yang menginginkan selain dua figur tersebut.
“Publik sedang mencari figur alternatif diluar Jokowi dan Prabowo,” tandasnya.
Survei Median sendiri dilaksanakan pada 14 hingga 22 September lalu terhadap 1000 responden menggunakan metode sampling yang dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender dengan margin of error sebesar +/- 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.*