Hidayatullah.com–Ramadhan di berbagai tempat bisa dinikmati sebagian orang dengan indah dan nikmat. Namun belum tentu di tempat lain. Salah satu contoh di Nabire, Papua. Warga Muslim belum bisa tenang karena masjid yang diandalkan masyarakat Muslim belum jadi-jadi pembangunannya.
“Alhamdulillah, kami menjalankan ibadah puasa di Papua dengan lancar dan damai,” tutur Muzakkir Asso M.Ag (35) yang saat ini tinggal di Nabire tentang suasa Ramadhan di palau cendrawasih tersebut.
Selain itu, menurut Muzakkir, Masyarakat Muslim Papua, khususnya yang ada di Nabire sangat merindukan rampungnya pembangunan Masjid Agung Nabire yang sudah mulai dibangun sejak tahun 2004 hingga saat ini belum kunjung selesai.
“Di bulan mulia dan penuh berkah ini, semoga ada donator yang terpanggil untuk merampungkan pembangunan Masjid,” kata Muzzakir.
“Apalagi Masjid ini merupakan simbol eksistensi masyarakat Muslim di sini dan pusat aktivitas Muslim Papua yang ada di kota Nabire,” lanjut Muzakkir yang saat ini dinas di Kementerian Agama Kabupaten Nabire, dan menyelesakain pendidikan pasca sarjananya di Universitas Negeri Jakarta.
Masyarakat Muslim di Nabire berasal dari berbagai provinsi, khususnya para transmigrasi yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa TImur, Jawa Barat, Gorontalo, Padang, Makassar dll selain dari masyarakat Muslim setempat termasuk dari Biak Numfor. Komposisi di kota antara Muslim dan non-Muslim kisaran 60:40 persen.
“Kami melakukan apa yang bisa kami lakukan, untuk aktivitas sosial dan dakwah di sini,” tutup Muzakkir lebih lanjut.*/Abdullah
Jika mau Anda ingin membantu, ini rekeningnya:
Bank Mandiri 154-000-240838-7 an.Panita Pembangunan Masjid Al-Falah Kab. Nabire