Hidayatullah.com–Dewan Pimpinan Pusat Harakah Sunniyah untuk Masyarakat Islami (HASMI), Sarbini mengecam pemberitaan dalam aksi Datasemen Khusus (Densus) 88 terkait penangkapan terorisme yang ikut menyeret nama organisasinya.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP HASMI, Dr Muhammad Sarbini, MHI. Menurut Sarbini, keberadaan jaringan yang dituduh teroris oleh Densus 88 telah mencatut nama organisasinya. Ia menilai, kelompok pimpinan Abu Hanifah menggunakan nama HASMI dengan arti berbeda.
“Kami sudah mengadu ke Mabes Polri dan meminta nama baik organisasi kami dikembalikan,” jelas Sarbini kepada hidayatullah.com usai pertemuan dengan pihak Mabes Polri di Jakarta, Senin, (29/10/2012).
Sebagaimana banyak diberitakan, Densus 88 sebelumnya menangkap beberapa orang yang dianggap jaringan terorisme di Madiun, Solo, Bogor, dan Palmerah, Sabtu (27/10/2012).
Sebelumnya, diungkap oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Suhardi Aliyus terduga ini menyatakan dirinya berasal dari kelompok Harokah Sunni untuk Masyarakat Indonesia yang juga disingkat HASMI. Sementara HASMI yang dipimpin Sarbini adalah singkatan dari Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami”.
“Kami juga ingin meminta kejelasan Densus 88 apakah kelompok Abu Hanifah ini legal menggunakan nama HASMI, karena Ormas HASMI kami ini memiliki izin pendirian yang lengkap di Indonesia,” jelas Sarbini.
Sarbini menyebutkan, HASMI yang dipimpinnya merupakan ormas Islam yang resmi terdaftar di Kemendagri Dirjen Kesbangpol dengan Nomor 01-00-00/0064/D.III.4/III/2012 yang didirikan sejak tahun 2005.
Lebih dari itu Sarbini juga mengkhawatirkan bahwa kata HASMI itu bagian dari rekayasa penggembosan. Hal ini ditekankan Sarbini mengingat organisasinya sangat disegani di daerah Bogor, Jawa Barat terutama dalam bidang pendidikan Islam.
“Gara-gara berita ini banyak orangtua murid yang jadi salah paham. Densus 88 harus membersihkan nama baik kami,” tambah Sarbini.*