Hidayatullah.com–Pendidikan karakter dinilai sangat penting diterapkan di dalam kurikulum pendidikan nasional saat ini. Karenanya, Majelis Pendidikan Menengah Muhammadiyah akan membahas pendidikan watak (karakter) ini. Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsuddin dalam acara “Proyeksi 2013 Muhasabah dan Tausiyah Kebangsaan” yang digelar pada hari Kamis 3 Januari 2013 di Gedung PP Muhammadiyah Jl Cik Ditiro Yogyakarta.
Ia menjelaskan, sistem pendidikan karakter untuk membenahi pikiran-pikiran masyarakat. Hal ini akan bermuara pada apa sikap dan pikiran Muhammadiyah dalam sistem pendidikan di negeri ini, katanya.
Pimpinan Umum Muhammadiyah tersebut lebih lanjut menjelaskan, yang terpenting sebenarnya bukan pada sistem pendidikannya. Ini karena sistem itu merupakan sub-sub dari berbagai sistem. Akan tetapi strategi ini yang perlu kita bicarakan, ini yang lebih penting, ungkapnya.
“Alhamdulillah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI juga sekarang mengedepankan sistem pendidikan watak,” kata Din Syamsuddin. “Nantinya, kami akan simpulkan hasil rapatnya pada tanggal 8 Januari besok,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Organisasi, Haidar Natsir menjelaskan, terkait mata pelajaran agama dijadikan sebagai mata ujian nasional. Menurutnya, Muhammadiyah sudah membahas masalah tersebut sudah dua tahun lalu.
“Kami sedang mengkristalkan untuk ke depan tidak muncul lagi,” kata Haidar.
Haidar juga mengatakan, Muhammadiyah tangal 8 Januari besok kita membahas lebih strategis lagi terkait pendidikan. Hal ini terkait dengan pentingnya Indonesia untuk melakukan revitalisasi dan transformasi visi, serta karakter bangsa secara lebih fundamental, berbasis pada nilai kemerdekaan 1945.
PP Muhammadiyah, menurut Haidar memiliki komitmen kuat untuk menjadi kiblat bangsa dalam berkiprah membangun Indonesia yang maju, adil, makmur, bersatu, bermartabat dan berdaulat. Muhammadiyah terus bergerak dalam mewujudkan misi islam, yang berkemajuan, yang memancarkan pencerahan bagi kehidupan.*