Hidayatullah.com–Komisi III DPR RI akhirnya menerima langsung keluarga korban penembakan Detasemen Khusus Antiteror (Densus) 88 pada hari Rabu (30/01/2013) kemarin.
Para keluarga tersebut terdiri dari HJ Fatma keluarga terduga terdakwah kasus terorisme Anas Muryanto yang ditembak mati di Bima. Verawati adik dari istri Syamsudin yang juga ditembak mati di Makassar. Dan keluarga Bachtiar yang juga ditembak mati di Bima.
Didampingi oleh Munarman SH dan Hariadi Nasution dari Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (PUSHAMI). Pihak keluarga mengeluhkan sikap Densus 88 yang menembak mati keluarga mereka tanpa proses hukum yang benar. Selain itu penyesalan pihak keluarga yang tidak boleh mengambil jenazah.
“Anak saya tidak boleh pulang karena harus mengeluarkan biaya pemulangan ke Densus 88,” jelas HJ Fatma dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) tersebut.
Selain itu, pihak PUSHAMI sendiri membeberkan banyaknya pelanggaran prosedur. Mulai dari legalisasi data intelijen oleh pengadilan setempat hingga proses otopsi tanpa seizin keluarga.
“Pihak kepolisian sempat mengatakan ke Komisi III melalui telpon bahwa jenazah sudah tidak ada di RS Polri,” jelas Jaka Setiawan dari PUSHAMI kepada hidayatullah.com pada hari yang sama.
Setelah Komisi III mendapat bantahan dari pihak keluarga, akhirnya Komisi III pun melakukan kunjungan mendadak ke RS Polri dan menemukan kebohongan atas informasi tersebut.
Faktanya, jenazah Anas, Syamsudin dan beberapa korban penembakan menurut pengakuan Wakil Kepala Densus Polri, Kombes Pol Idham Aziz masih ada di RS Polri.
Adapun terkait biaya pemulangan Idham mengelak pernah meminta bayaran kepada keluarga korban.
“Kami akan pulang besok paling lambat Jum’at (01/02/2013) tanpa ada pemungutan biaya,” jelas Idham kepada Komisi III di RS Polri dalam hari yang sama.
Verawati keluarga dari Syamsudin mengaku bisa bernafas lega. Ia sangat berterima kasih ke berbagai pihak atas dukungan dan bantuan selama memperjuangkan pengembalian jenazah keluarganya. Hal yang sama juga disampaikan oleh Hj Fatma.
“Insya Allah kami bersyukur, tinggal menunggu dua hari lagi semoga semuanya lancar,” jelas Verawati didampingi Hj Fatma kepada hidayatullah.com.*