Hidayatullah.com–Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengakui bahwa gagasan menjadi partai terbuka telah berbuah kegagalan politik. Pernyataan ini disampaikan Ketua Fraksi PKB di MPR dalam seminar “Quo Vadis Parpol Islam dalam Arus Demokrasi Liberal” di Jakarta, Ahad (10/02/2013) kemarin.
Menurut Lukman, gagasan partai terbuka sendiri awalnya digagas Abdurahman Wahid atau Gus Dur bertujuan untuk meneguhkan komitmen kebanggsaan. Saat itu, menurutnya, PKB bahkan berani mengambil kader-kader dari kalangan non Muslim.
“Tapi tidak ada manfaatnya dari semua gagasan partai terbuka karena kelompok minoritas yang kita bela itu tetap tidak mau pilih PKB,” jelasnya. Lukman juga mengatakan, gagasan partai terbuka di PKB sendiri pertama kali digulirkan oleh Gus Dur.
Saat ini menurut Lukman, PKB akan kembali pada akar lahirnya dari rahim Nahdlatul Ulama (NU). Ia mengakui ada banyak ulama NU bermanhaj salaf yang sebelumnya mengkritik gagasan Gus Dur tentang partai terbuka itu.
“Saat ini PKB ingin tetap selaras dengan perjuangan lamanya yaitu NU,” tambahnya.
Lukman juga bercerita pembenahan internal dan konsolidasi nasional menjadi misi penting PKB menjelang Pemilu 2014. Salah satu hal yang akan dievaluai oleh PKB menurut Lukman adalah kemungkinan PKB menghapus gagasan partai terbuka.
Lukman tidak menafikan kegagalan PKB, di mana isu partai terbuka tetap tidak bisa menjadi daya tarik kepercayaan kelompok minoritas untuk membela PKB.
“Rekrutmen terhadap Rhoma Irama adalah simbol keinginan PKB untuk merapat kembali dengan umat Islam,” jelasnya lagi.*