Hidayatullah.com—Nasehat mantan Wakil Presiden RI, Mohammad Jusuf Kalla (JK) kepada kaum Kristiani tentang toleransi di sidang sinode gereja di Makasar beredar melalui BlackBerry Messenger (BBM).
“Saya mendapatkan pesan itu Sabtu pagi (02/03/2013), “ ujar Sekretaris MUI Jawa Timur, Mohammad Yunus kepada hidayatullah.com. Menurut Yunus, pertama kali ia mendapatkan dari seorang teman di Jakarta. Namun belakangan juga mendapatkan hal serupa dari kolega-koleganya di beberapa daerah.
Seperti diketahui, semenjak hari Sabtu, nasehat JK kepada kaum Kristiani akan pentingnya saling memahami dan menghormati dalam membangun toleransi beredar ke masyarakat. Nasehat JK ini awalnya disampaikan JK dalam rapat dengan Dewan Masjid Indonesia (DM I), di mana ia duduk sebagai Ketua Umum DMI. Kala itu, ia bercerita hasil oleh-oleh usai diundang ceramah dalam sidang sinode gereja di Makasar. Namun, bocoran ceramah JK itu beredar ke masyarakat.
“Jumat sore kemarin, Pak Jusuf Kalla memimpin rapat DMI. Sehabis magrib beliau cerita bahwa baru saja ceramah di Makasar dalam konferensi gereja di hadapan 700 pendeta. Dalam sesi tanya jawab ada yang tanya tentang gereja di Yasmin Bogor. Beliau jawab, “Anda ini sudah punya 56.000 gereja seluruh Indonesia tdk ada masalah, seharusnya berterima kasih, pertumbuhan jumlah gereja lebih besar daripada masjid, kenapa urusan 1 gereja ini anda sampai bicara ke seluruh dunia? Toleransi itu kedua belah pihak, Anda juga harus toleran. Apa salahnya pembangunan dipindah lokasi sedikit saja, Tuhan tidak masalah kamu mau doa dimana. Izin Membangun gereja bukan urusan Tuhan, tapi urusan walikota. Begitu khasnya Pak JK dengan nada yg tinggi,” demikian isi BBM tersebut. [Baca lengkapnya: JK: Izin Membangun Gereja Bukan Urusan Tuhan, tapi Urusan Walikota]
Sementara itu, Sekjen DMI Imam Ad Daruqutni membenarkan perihal nasehat JK kepada kaum Kristiani soal toleransi tersebut. Menurut Imam, potongan pesan JK yang beredar di masyarakat tersebut disampaikan saat rapat dengan pengurus DMI di Jakarta minggu lalu.
“Betul itu pesan pak JK sehabis diundang di acara sinode gereja di Makasar. Intinya, dalam pesan beliau, toleransi tidak bisa sepihak hanya dituntut kepada kaum Muslim saja. Sebab selama ini umat Islam Indonesia sudah sangat toleran,” demikian ujar Imam kepada hidayatullah.com, Senin (04/03/2013) pagi.
Imam juga mengatakan, bahkan dalam rapat itu JK menyampaikan, jika umat Islam tidak toleran, tidak mungkin bisa berdiri gereja terbesar di Asia Tenggara di Kemayoran Jakarta.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI periode 2004-2009 sempat tampil sebagai pembicara pada persidangan Sinode Tahunan Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) yang berlangsung di Grand Clarion Hotel, Makassar, Rabu (20/2/2013).
Selain menghadirkan JK, kegiatan ini juga mengundang sejumlah tokoh nasional dan pemuka agama Islam terkemuka di daerah ini untuk tampil sebagai pembicara. Salah satunya Guru Besar UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Qasim Mathar MA.*