Hidayatullah.com–Perguruan Tinggi Islam (PTI) di Indonesia harus bertransformasi guna menjawab tantangan dan harapan masyarakat yang semakin besar terhadap kiprah dan peranan perguruan tinggi Islam.
Hal ini disampaikan Asisten Staf Khusus Presiden RI Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, Prof. M Mas’ud Said, dalam orasi ilmiah di acara Wisuda Lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa, Kamis (13/6/2013).
Menurutnya, secara kapasitas PTI sudah diakui, namun masih banyak kendala yang dihadapi.
“Meski dari segi kelembagaan perguruan tinggi agama sudah cukup besar dengan sejarah panjang dalam masyarakat Indonesia dan berhasil meluluskan sarjana yang banyak, namun dalam pengembangan dan menyahuti tuntutan masyarakat masih ada kendala,” ujarnya.
Untuk itu katanya PTI harus melakukan pembaruan diri secara intelektual maupun dalam dimensi penguat perubahan, sehingga mampu meningkatkan daya saing serta kiprahnya di dalam masyarakat.
Perubahan dapat dilaksanakan dengan melalui perubahan misi, dengan meningkatkan kemampuan bidang agama pada setiap alumni, di samping meningkatkan sarana perguruan tinggi sehingga menjadi lebih modern dan berkualitas dengan tidak melupakan memberikan sumbangan pemikiran dan penelitian yang membawa perubahan pada peradaban yang lebih baik.
Prof. Mas’ud menyebut, guna mendorong perubahan tersebut, di antaranya meningkatkan tradisi keilmuan, tradisi penelitian, dan pengabdian masyarakat di setiap perguruan tinggi, serta perlu adanya tokoh perubahan yang bergerak bersama secara solid dalam melakukan perubahan.
“Perguruan Tinggi Islam harus menguatkan daya saing dengan berpijak pada keilmuan, ideologi, pengembangan tim, serta inovasi dan teknologi. Empat hal ini akan menjadi katalisator perubahan diri. Yang terpenting kemauan dulu ada, dan tim yang kokoh, serta ada tokoh yang mengerakkan, insya Allah akan berhasil,” katanya, dilansir Atjeh Post.*