Hidayatullah.com—Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menyesalkan insiden serangan dan pembubaran paksa acara kajian di kampus UNIKA Bogor beberapa yang dilakukan oleh sekelompok massa yang mengaku dari jamaah LDII.
Sekretaris Umum MUI Jabar, Drs.Rafani Achyar, MSi, mengatakan bahwa pihaknya sangat menyayangkan kejadian tersebut di tengah upaya LDII yang selama ini menyatakan telah mengubah paradigmanya.
“Sangat disesalkan kejadian kemarin itu.Wajar jika hingga saat ini masih ada kalangan yang ingin tahu tentang LDII sehingga acara seperti itu jangan dulu disikapi secara emosional apalagi disertai pengrusakan segala,”ungkap Rafani kepada hidayatullah.com, Senin (17/06/2013).
Rafani mengaku, pihak LDII sendiri pernah datang ke MUI Jabar dalam rangka menjelaskan tentang perubahan paradigma barunya.
MUI Jabar sendiri sejak awal sudah meminta kepada pihak LDII untuk membuktikan paradigma baru tersebut baik secara intern LDII maupun kalangan umat Islam dengan tindakan atau amaliyah nyata.
Paradigma baru LDII,sambung Rafani,harus dibuktikan kepada kalangan umat Islam secara kongkrit,walaupun pengakuan secara teoritis bisa dianggap sudah benar.Namun implementasi di lapangan terkadang masih menimbulkan tanda tanya.
MUI Jabar sendiri mengaku belum sampai melakukan kajian dan penelitian perubahan paradigma tersebut. Namun menurut informasi dan pengakuan masyarakat belum ada perubahan.
“Berdasar laporan dari masyarakat di berbagai daearah yang disampaikan kepada MUI Jabar mengatakan bahwa LDII masih seperti yang dulu. Ini perlu kita teliti juga,” imbuhnya.
Menurut Rafani insiden di UNIKA Bogor kemarin bisa menjadi perseden buruk bagi ukhuwah dan kerukunan antar ormas Islam. Jika tidak diselesaikan justru bisa memancing kekeruhan hubungan dalam masyarakat.Ia mengkritisi seharusnya acara tersebut berlangsung secara terbuka baik pihak yang mengkaji (panitia) maupun pihak yang di kaji (LDII) dengan mengedepankan dialog yang rasional dan bertanggung jawab,bukan dengan pemaksaan secara sepihak.
MUI Jabar sendiri masih menunggu laporan resmi dari pihak panitia yang akan di sampaikan MUI Bogor. Pihaknya juga menghimbau semua pihak dapat menahan diri dengan mengedepankan dialog sebagai jalan keluar jika ada masalah.*