Hidayatullah.com–Koalisi tanpa syarat yang seing digembar-gemborkan Joko Widodo saat membangun koalisi nampaknya hanya isapan jempol.
Setelah Jokowi ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres, salah satu peserta koalisi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dinilai tak malu-malu meminta jatah menteri, seolah lupa dengan janji sebelumnya.
Sebelumnya, petinggi PKB secara terang-terangan membahas soal jatah menteri untuk PKB. Bahkan, PKB mengaku sudah menyiapkan beberapa nama untuk diajukan kepada Jokowi.
Terkait sikap PKB yang mengajukan 10 jatah kursi menteri pihak PDI-P mengaku menyerahkan pada Jokowi, demikian panggilan akrab Joko Widodo.
“Soal 10 jatah kursi yang diajukan PKB, iya, itu urusan Pak Jokowi dengan PKB-lah. Ha ha ha,” kata mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Pramono Anung di komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (12/08/2014) dikutip Antara.
Sebelumnya, Wakil Ketua Fraksi PKB DPR RI, Abdul Kadir Karding, mengatakan DPP PKB telah menyiapkan 10 nama yang akan diusulkan sebagai calon menteri dalam kabinet Jokowi-Jusuf Kalla jika pasangan itu menjadi presiden dan wakil presiden.
“Berdasarkan petunjuk Pak Muhaimin, beliau telah menyiapkan 10 nama kader yang akan dicalonkan menjadi menteri. Akan tetapi, kami tidak tahu siapa nama-nama orang tersebut,” kata Abdul Kadir di Temanggung, Ahad dikutip Antara.
Selain Abdul Kadir, kader PKB Ali Maschan Moesa pernah mengatakan, berdasarkan pembicaraan kedua kubu, PKB meminta jatah Menteri Agama (Menag).
“Ada semacam komitmen kalau yang urusan agama diserahkan ke kami, PKB, NU lah,” kata Ali Maschan ketika dihubungi detikcom, Jumat (01/08/2014).
Komitmen tersebut, ungkap Ali Maschan, sudah pernah dibicarakan Megawati dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Bagaimanapun koalisi tanpa bagi-bagi menteri nampaknya sesuatu yang mustahil.*