Hidayatullah.com–Persoalan Libya tak akan berakhir meskipun pasukan NATO dan sekutunya mampu menggulingkan Presiden Moammar Qadhafi. Pernyataan ini disampaikan mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Iraq, Dachlan Abdul Hamid, Rabu (30/3) siang di Jakarta.
“Kalau pun Qadhafi jatuh, tidak ada jaminan kesejahteraan dan kedamaian di Libya akan kembali tercipta. Saya meyakini akan ada kelompok yang menyimpan dendam. Tidak mustahil ke depan akan terjadi perang saudara di Libya,” kata Dachlan kepada hidayatullah.com.
Dachlan mencontohkan apa yang terjadi di Iraq. Setelah tumbangnya Saddam Hussien kondisi Iraq justru semakin memprihatinkan. Setelah Saddam ditumbangkan Barat sekitar 10 tahun yang lalu, kini warga Iraq tak mendapatkan kesejahteraan dan kedamaian. Bahkan menurut Dachlan Iraq diambang perang saudara.
Padahal, lanjut Dachlan, saat itu kedatangan pasukan Barat ke Iraq dimaksudkan untuk menciptakan kedamaian. “Itu hanya propaganda Barat saja. Nyatanya setelah kedatangan mereka kondisi di Iraq tidak semakin membaik,” lanjutnya.
Dachlan meyakini bila operasi militer yang dilakukan oleh pasukan Barat ke Libya memiliki motif yang sama saat mereka melakukannya ke Iraq. “ Ya untuk penguasaan minyak,” tegas Dachlan.*