Hidayatullah.com– Tidak seperti biasa, ada yang berbeda dalam rangkaian Shalat Jumat di Masjid Hidayatullah, Balikpapan, Kalimantan Timur. Pada rakaat kedua saat i’tidal, ratusan jamaah memanjatkan doa qunut untuk umat Islam yang ditindas rezim militer Mesir.
Usai shalat wajib pada Jumat (16/8/2013) itu, digelar shalat ghaib berjamaah di tempat yang sama. Shalat ghaib ini diperuntukkan atas gugurnya kaum Muslimin dalam pergolakan di negeri Firaun.
Ketua Takmir Masjid Hidayatullah Ustadz Mustafa Sakka mengatakan, pelaksanaan ini menyusul himbauan Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla (JK) untuk mendoakan umat Islam di Mesir.
“Mungkin salah satu inilah partisipasi kita dalam mendoakan rekan-rekan sesama saudara Muslim di (Mesir) sana,” terang Mustafa sebelum khatib Ustadz Abu Ahmad naik ke mimbar.
Sementara itu dalam doa qunutnya, imam shalat yang juga khatib Jumat memanjatkan harapan kepada Allah subhanahu wata’ala untuk umat Islam di seluruh dunia. Usai Shalat Ghaib, jamaah kembali memanjatkan doa yang sama.
“Ya Allah, selamatkanlah para Mujahidin dan kaum Muslimin di Mesir. Ya Allah, selamatkanlah para Mujahidin dan kaum Muslimin di Suriah. Ya Allah, selamatkanlah para Mujahidin dan kaum Muslimin di setiap tempat dan masa,” pinta Abu Ahmad dalam doanya, diaminkan para jamaah termasuk awak Hidayatullah.com.
Menurut Mustafa, tambahan kedua ibadah tersebut tidak perlu dipertentangkan. Karena, kata dia, setiap orang yang berpendapat tentang hukum keduanya punya dalil masing-masing.
Sekadar info, Masjid Hidayatullah merupakan masjid permanen pertama milik ormas Hidayatullah, terletak di Jalan Sultan Alauddin, Karang Bugis Dalam, Balikpapan Tengah. Masjid ini yang setahun lalu ditimpa musibah kebakaran pada bulan Ramadhan 1433 H.
Diberitakan sebelumnya, serangan militer Mesir yang menelan banyak korban berjatuhan melahirkan gerakan simpati dan dukungan di Indonesia. JK yang juga mantan Wakil Presiden RI menghimbau masjid-masjid di seluruh tanah air untuk melakukan shalat ghaib.*